Oleh : WAHYUNI, S.Pd.I
Guru SMAN 1 Tanah Jambo Aye, Aceh Utara.
PENDIDIKAN akhlak pada masa dini memainkan peran krusial dalam membentuk karakter anak-anak.
Masa ini, yang sering kali disebut sebagai masa formatif, menjadi fondasi utama dalam pembentukan nilai-nilai moral yang akan membimbing perilaku individu sepanjang kehidupannya.
Tulisan ini mengeksplorasi pentingnya pendidikan akhlak pada masa dini, metode-metode yang efektif dalam implementasinya, dan dampaknya dalam membentuk karakter anak-anak.
Pendekatan yang holistik dalam pendidikan akhlak pada masa dini mengakui bahwa anak-anak belajar dari lingkungan mereka secara menyeluruh, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Keluarga menjadi agen utama dalam mentransmisikan nilai-nilai moral yang fundamental kepada anak-anak.
Melalui interaksi sehari-hari, anak-anak belajar tentang kebaikan, empati, toleransi, dan tanggung jawab.
Sekolah juga memiliki peran penting dalam pendidikan akhlak masa dini.
Kurikulum yang memasukkan pembelajaran tentang moralitas, etika, dan nilai-nilai universal membantu anak-anak memahami pentingnya perilaku yang baik dalam hubungan sosial dan lingkungan sekitarnya.
Selain itu, pendekatan yang berbasis pada contoh dan praktik langsung memperkuat pembelajaran akhlak di sekolah.
Dampak dari pendidikan akhlak pada masa dini tidak hanya terbatas pada tingkat individu, tetapi juga berdampak pada masyarakat secara keseluruhan.
Anak-anak yang dibekali dengan fondasi moral yang kuat cenderung menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan peduli terhadap kesejahteraan bersama.
Dengan demikian, pendidikan akhlak pada masa dini bukanlah hanya sekedar tambahan dalam kurikulum, tetapi merupakan investasi jangka panjang dalam pembentukan karakter anak-anak yang akan membawa dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab: 21). (*)