Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Karakter, dan Berkolaborasi Menjadi Elemen Kunci Visi Remaja Abad 21

Penulis: Maulida,S.Pd.Gr

Paradigma dunia semakin krisis dengan kualitas anak Negeri. Maraknya aksi yang kurang terpuji dan jauh dari manfaat serta nilai-nilai kebajikan universal hal ini kerap terabaikan. Empiris kenyataan ini, tidak bisa dielakkan.

Isu sosial dan kemanusian menyebabkan remaja dihadapkan berbagai opini sosial, seperti kekerasan fenomena begal, migrasi dan kesenjagan dalam pendidikan. Turut mempengaruhi perasaan empati , tekanan akademis dan ekspektasi yang tinggi. Berimbas kepada kesehatan mental dan depresi, hal ini kerap kita temui. Itulah beberapa latar belakang asumsi publik yang menjadi isu terkait remaja saat ini .

Alasan ini rasional berdasarkan fakta, data dan referensi termasuk gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan. Terbukti salah satu gangguan mental atau depresi,berdasarkan Data Riskesdas (riset kesehatan dasar 2018) menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional dengan gejala-gejala depresi untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6,1% dari jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 11 juta orang.

Marilah berfikir secara logika. Remaja sebagai dasar pemikiran generasi milenial tentunya perlu persiapan yang matang untuk kemajuan Bangsa. Berkenaan dengan problematika ini sehingga lahir pertayaan, akan dibawa ke mana Indonesia dan apa Visi Remaja di Abad 21 ini? seharusnya mampu menempatkan diri meningkatkan integritas sebagai patriot Negeri.

Miris bukan?
Opini publik tekait visi remaja dapat beragam.Tergantung berbagai faktor seperti budaya,lingkungan,teknologi dan konteks sosial. Berbicara kodrat alam dan kodrat zaman Paradigma remaja Abad 21 mestinya mampu menguasai informasi, peningkatan karakter, komunikasi dan penguasaan teknologi secara efektif, hal ini dapat menimbangi adaptasi zaman.

Penguasaan keterampilan dan teknologi merupakan indikator utama dalam upaya meningkatkan kompetensi berfikir kritis, kolaboratif, berkarater dan inovatif.

Visi remaja dianggap kekuatan positif dapat membentuk masa depan yang lebih baik dan terarah. Beberapa opini melaraskan pandangan publik tentang visi remaja diwarnai masa depan penuh inovatif .

Remaja dianggap role model agen perubahan yang dapat menghadirkan inovasi teknologi dan ide-ide brilian, serta terobsesi menghadapi perubahan peradaban dengan memperdayakan potensinya, kita dapat menuntun, dan menumbuhkembangkan generasi yang berpotensi mengatasi tantangan di masa depan (Growth minset) memayungi dan membekali diri dengan belajar sepanjang hayat.Visi remaja yang kuat adalah mampu menjadi pelaku utama dalam menyuarakan isu-isu sosial penting, kesetaraan gender, hak asasi dan keadilan sosial serta pendidikan, dan tentunya keterampilan menjadi pedoman terpenting agar dapat menghadapi persaingan global dalam dunia kerja.

Dewasa ini, orientasi keinginan orang tua dengan kondisi perekonomian menengah ke bawah, ingin anaknya memiliki skill yang langsung dapat mengarah putra-putri mereka memperoleh pekerjaan dengan mudah tanpa harus menempuh pendidikan lanjutan. Namun, di lain sisi sebagian orang tua juga menginginkan anaknya agar mampu mengembangkan potensi yang dimiliki dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi (tidak menutup kemungkinan pola pikir demikian tidak dimiliki oleh semua para orang tua). Sehingga visi remaja Abad 21 tidak hanya berorientasi pada tujuan untuk bekerja saja, tetapi juga sebagai representasi dari generasi dengan semangat belajar sepanjang hayat.

Hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa, pada masa ini pendidikan, keterampilan dan teknologi, adalah modal dasar menumbuhkembangkan remaja dalam aspek mengaktualisasi atau implementasi semua potensi yang dimiliki dalam arena kehidupan baik jalur formal dan non formal.

 

Hal ini bukan hanya simbolis atau pencitraan kehidupan tetapi, visi tersebut harus mampu menjadi pondasi awal dalam diri para remaja untuk dapat di wujudkan dalam kehidupan nyata.

Remaja merupakan tunggak negara karena di pundak mereka Indonesia bersemai,remaja kelak yang mengambil pucuk kepemimpinan negeri, daerah, masyarakat dan keluarga sendiri.

Di era globalisasi remaja harus mampu menyumbangkan pola pikir yang kritis, dinamis dan inovatif, dengan adanyan visi sebagai bintang kejora penuntun arah,ekspektasi yang ingin diwujudkan di peradaban masa di era digitalisasi 4.0, maka pendidikan, keterampilan digital, karakter, dan berkolaborasi menjadi elemen kunci visi remaja Abad 21.

 

Penulis: Maulida,S.Pd.Gr
SMA Negeri 1 Samalanga