Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Pakar Unair: Kesejahteraan Guru Harus Jadi Prioritas di HGN

Teriakan Guru Honorer, Lolos Sertifikasi Gagal PPPK & Ada Problem Baru Lagi

ACEHSIANA.COM, Jakarta – Pakar Universitas Airlangga (Unair) Listiyono Santoso menyebut, kesejahteraan guru harus menjadi prioritas dalam peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2023.

Menurut Listiyono, salah satu pekerjaan rumah dalam dunia pendidikan saat ini adalah kesejahteraan guru yang masih di bawah level sejahtera. Hal ini terjadi pada guru honorer yang digaji tidak layak.

“Guru honorer memiliki gaji yang jauh di bawah kata sejahtera. Ketika masalah kebutuhan sehari-hari saja belum terpenuhi, maka dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa akan kurang maksimal,” ujar Listiyono dalam rilis Unair yang dikutip pada Ahad, 26 November 2023.

Meskipun pemerintah telah melakukan sejumlah upaya, seperti sertifikasi guru, namun menurut Listiyono, tetap saja masih belum merata. Penyebabnya adalah sistem rekrutmen guru yang kurang optimal.

Dosen Filsafat Unair itu mengatakannpemerintah seharusnya menjamin kesejahteraan semua guru dengan merata.

“Hal tersebut bisa kita lakukan dengan cara memperbaiki semua sistem dari dasar,” sebut Listiyono.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nunuk Suryani dalam kesempatan lain mengatakan saat ini jumlah guru tercatat sekitar 2,8 juta orang. Dari jumlah tersebut, 1,5 juta guru di antaranya berstatus Aparatur Sipil Negara. Artinya, ada sekitar 1,3 juta guru yang berstatus honorer di seluruh Indonesia.

Listiyono menambahkan bahwa momen HGN sejatinya bentuk apresiasi terhadap para guru yang telah mencerdaskan kehidupan bangsa. Meskipun demikian, ia meyakini jasa para guru tak bisa dibayar dengan apapun.

“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, bukan berarti tidak ada penghargaan apapun untuk guru. Justru, tidak ada penghargaan yang sepadan untuk membayar jasa guru,” tutur Listiyono.

Satu poin yang menurut Listiyono tak terbayarkan adalah pengorbanan para guru. Mereka siap mewakafkan hidupnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga, aspek material tak bisa digunakan untuk mengukur kinerja guru. (*)

Editor: Darmawan