ACEHSIANA.COM, Jakarta – Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Tahun 2023 telah selesai diselenggarakan. Kegiatan ini merupakan ajang bergengsi bagi siswa SMP/MTs dan SMA/MA untuk menunjukkan bakat dan minatnya di bidang penelitian ilmiah.
Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Maria Veronica Irene Herdjiono, mengatakan bahwa OPSI merupakan sarana untuk menyeleksi para peserta terbaik yang akan dibina oleh Puspresnas untuk mengikuti berbagai ajang kompetisi penelitian ilmiah tingkat internasional.
“OPSI sekaligus sebagai sarana untuk mengidentifikasi dan menemukenali potensi talenta unggul di bidang riset dan inovasi sejak dini dan menjadi bagian penting dari proses manajemen talenta nasional,” ujar Maria sebagaimana rilis Kemendikbudristek pada Senin (13/11) di Jakarta.
Dikatakan Maria bahwa sebagai bagian dari implementasi manajemen talenta nasional di bidang riset dan inovasi, OPSI terus dikembangkan bersama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
“Bersama BRIN, secara bertahap kami sedang terus memadupadankan pendekatan pembinaan dan mekanisme kompetisi OPSI lebih optimal lagi ke depan. Tahun ini kita mulai dengan membangun norma/standar/prosedur dalam hal clearence ethic (bidang-bidang riset IPA yang memerlukan proses ujicoba) yang paling memadai dan pas untuk diikuti oleh peserta didik level SMP dan SMA. Pada kesempatan ini pun kami selenggarakan sarasehan/workshop bersama BRIN dan pemangku kepentingan untuk mengembangkan OPSI lebih kuat lagi sebagai bagian dari MTN Bidang Riset dan Inovasi di mana BRIN adalah koordinator pelaksananya,” sebut Maria.
Maria menambahkan bahwa OPSI tahun ini diikuti oleh 2.484 peserta dari seluruh Indonesia. Peserta dibagi ke dalam dua jenjang, yaitu SMP/MTs dan SMA/MA.
Pada jenjang SMP, terdapat 11 bidang penelitian yang diperlombakan, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan (IPAL), Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan, dan Budaya (IPSKB), dan Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa (IPTR).
Sementara itu, pada jenjang SMA, terdapat 10 bidang penelitian yang diperlombakan, yaitu Matematika, Sains, dan Teknologi (MST), Fisika Terapan dan Rekayasa (FTR), Ilmu Sosial dan Humaniora (ISH), serta Cipta Karya.
Pada pengumuman pemenang OPSI 2023 yang digelar secara daring pada Jumat (11/11), diumumkan bahwa terdapat 112 pemenang medali emas, 156 pemenang medali perak, dan 200 pemenang medali perunggu.
Selain medali, OPSI juga memberikan penghargaan kepada peserta dengan kategori khusus, yaitu Expo Terbaik, Presenter Terbaik, dan Pameran/Poster Terbaik untuk jenjang SMP. Sementara untuk jenjang SMA, kategori khusus yang diberikan adalah Expo Terunik, Kepedulian Terhadap Cagar Budaya, Pemanfaatan Limbah untuk Clean Energy, Pengembangan Teknologi Tepat Guna Membantu Petani untuk Menyiapkan Ketahanan Pangan 2045, dan Presentasi Terkreatif.
Salah satu pemenang penghargaan Presentasi Terkreatif adalah Tim The Marvelz SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau. Tim yang beranggotakan Jingga Depanda dan Nabila Indriani ini mengangkat penelitian berjudul “Efektivitas Penanggulangan Depresi melalui Aplikasi Teduh Sebagai Interaksi Online pada Siswa di SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau”.
Dalam presentasi mereka, Jingga dan Nabila mengetengahkan pantun Melayu dan menyapa dengan salam khas daerah asalnya. Mereka mengatakan bahwa hal ini penting dilakukan untuk menarik perhatian penerima pesan dan mengasah keterampilan presentasi.
“Penelitian kami dilatari oleh pengamatan kami terhadap adanya gejala depresi yang dimiliki teman di sekolah kami. Aplikasi Teduh yang bisa diunduh melalui AppStore atau PlayStore terbukti dapat mengurangi tingkat depresi siswa setelah sebulan efektif melakukan konsultasi dengan psikolog/psikiater melalui aplikasi tersebut,” tutur Jingga.
Ia berharap, penelitiannya dapat menjadi solusi bagi para siswa yang mengalami depresi.
Kepala Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin, mengatakan bahwa OPSI merupakan ajang yang penting untuk mengembangkan talenta siswa di bidang penelitian ilmiah. Ia berharap, OPSI dapat menjadi pemantik bagi generasi muda untuk terus berprestasi dan berinovasi.
“OPSI memiliki peran penting dalam mempersiapkan talenta siswa untuk memenuhi kebutuhan inovasi masa depan. Semoga kegiatan ini nantinya mampu memunculkan inventor-inventor yang bedampak besar di berbagai bidang seperti industri, riset ilmiah, sosial ekonomi, dan lain sebagainya,” pungkas Tatang. (*)
Editor: Darmawan