Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Eksportir Kopi Ini Beri Pembekalan Calon Sarjana FP USK

Eksportir Kopi Ini Beri Pembekalan Calon Sarjana FP USK
Anzar berfoto bersama calon sarjana FP USK di sela-sela pembekalan (doc. Yasar)

ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Eksportir kopi, salah seorang pengusaha sukses asal Kabupaten Bener Meriah, Muhammad Anzar Nawi memberikan pembekalan calon wisudawan di Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (FP USK). Pembekalan tersebut berlangsung pada Senin (7/8).

Direktur PT Muniru Burni Telong tersebut mampu memukau peserta yang hadir dengan kisah perjalanan bisnisnya yang penuh inspiratif. Dipandu moderator Ahmad Baihaqi SP MM,  pengusaha muda sukses ini menceritakan bagaimana mulanya jiwa dan kemampuan bisnis tersebut dimulai.

Anzar menyebutkan bahwa ketika masih berstatus mahasiswa ia telah dipaksa berbisnis oleh keadaan. Saat itu, lanjut Anzar, orang tuanya tidak mengirimnya uang, melainkan 5 bungkus kopi untuk dijual.

“Saking sulitnya memasarkan kopi tersebut, saya hanya mampu menjual satu bungkus seharga Rp 100.000. Yang belipun orang tuanya kawan karena kasihan,” ujar Anzar.

Dikatakan Anzar bahwa situasi yang demikian tidak membuat ia patah semangat. Anzar terus berupaya menawarkan bubuk kopi kiriman orang tua tersebut ke mana saja yang dianggap bisa disodorkan.

“Tentu tanpa respon yang menggembirakan, karena ternyata orang Banda Aceh atau Aceh secara umum jarang minum kopi di rumah. Sangat berbeda dengan orang Gayo,” sebut Anzar.

Anzar menambahkan bahwa pada suatu ketika dia menemukan adanya bungkusan bubuk kopi Aceh dan Ulee Kareng yang terpajang di toko-toko souvernir.

“Mungkin di sini cocok untuk ditawarkan, pikir saya. Namun saat beberapa toko tersebut saya tawari untuk beli, tidak ada satupun yang bersedia,” ucap Anzar.

Tiba pada salah satu toko, saat ingin menawarkan produknya, Anzar terpaksa harus antri. Terdapat seorang yang seperti Anzar juga sedang menawarkan produk tasnya.

“Penawar tersebut bukan menjual, melainkan menitip, setelah laku terjual baru mengutip hasil penjualannya. Terinspirasi dari situasi tersebut, akhirnya saya juga bermaksud menitipkan bubuk kopi di toko tersebut. Tetapi pemilik toko menyampaikan bahwa rak-rak display mereka terbatas, sehingga jika tidak laku dalam satu minggu maka harus diambil kembali,” tutur Anzar mengisahkan.

Anzar dan pemilik tokopun sepakat dan akhirnya bubuk kopi Gayo tersebut bertengger di lemari display toko tersebut. Namun betapa terkejutnya Anzar keesokan harinya si pemilik telah menghubunginya, padahal belum seminggu.

“Ternyata pemilik toko menghubungi bukan untuk mengembalikan produknya melainkan minta tambah. Akhirnya saya minta kepada orang tua untuk mengirim lagi bubuk kopi dari kampung. Bahkan akhirnya semua toko-toko souvernir yang lainpun ikut menampung produk kami,” kenang Anzar.

Anzar menuturkan bahwa dirinya tidak puas dengan capaian tersebut dan juga berusaha terus memperluas jaringan dan bentuk bisnis yang akhirnya mengantarkan ia sebagai salah satu eksportir dengan omset yang seperti sekarang ini.

Menurut Anzar, sebelum sesukses ini sangat banyak cerita gagal yang ia alami. Ia sebelumnya pernah gagal menjalani beberapa usaha seperti jual tahu, jual celana, usaha laundry, jual beli mobil hingga doorsmeer. Namun bagi seorang Anzar setiap kegagalan memiliki impact positif dan pelajaran, relasi yang semakin luas, mental yang semakin kuat.

“Kegagalan dalam bisnis merupakan keberhasilan untuk naik ke step bisnis berikutnya dengan cara mengelola mental dan kesalahan dengan baik,” pungkas Anzar.

Seminar pembekalan calon sarjana yang dihadiri lebih dari seratus orang peserta tersebut dibuka oleh Plt Wakil Dekan Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Dr Muhammad Yasar STP MSc. (*)

Editor: Darmawan