Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Siswa Tidak Lulus SNBP Dapat Ikut SNBT, Orang Tua Dimnta Tidak Paksa Anak Pilih Jurusan Tertentu

Universitas Brawijaya Jadi PTN Favorit Peserta SNBP Tahun 2023

ACEHSIANA.COM, Jakarta – Siswa yang tidak lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2023 masih dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2023. Hal itu disampaikan Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Tim Pelaksana SNPMB PTN Tahun 2023, Mochamad Ashari, dalam keterangannya, pada Selasa (28/3) di Jakarta.

Ashari menjelaskan bahwa berdasarkan pengumuman SNBP, dari 663.181 siswa sekolah lanjutan tingkat atas yang menjadi peserta SNBP 2023, ada 143.805 siswa yang dinyatakan lulus Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) lewat jalur tersebut.

“Adapun jumlah peserta yang dinyatakan lulus seleksi jalur SNBP tahun 2023 adalah 143.805 peserta, yang terdiri atas jumlah diterima pada pilihan I sebanyak 128.045 peserta dan pada pilihan II sebanyak 15.760 peserta,” ujar Ashari.

Dikatakan Ashari bahwa total peserta SNBP 2023 mencapai 663.181 siswa sekolah lanjutan tingkat atas. Jumlah tersebut terdiri atas 426.243 siswa sekolah menengah atas (SMA), 153.446 siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), 82.731 siswa madrasah aliyah (MA), 549 siswa sekolah satuan pendidikan kerja sama (SPK) SMA, dan 202 siswa sekolah lainnya.

“Untuk jumlah peserta dengan KIP Kuliah, calon penerima bantuan biaya pendidikan tinggi dari pemerintah, yang diterima adalah 44.928 peserta atau 23,42 persen dari jumlah keseluruhan peserta yang dinyatakan lulus,” ungkap Ashari.

Menurut Ashari, jumlah tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh masing-masing rektor atau direktur perguruan tinggi negeri (PTN).

“Berdasarkan perbandingan total peserta dan total diterima, keketatan SNBP tahun 2023 adalah 21,68 persen,” ujar dia.

Ashari menerangkan bahwa jumlah PTN yang mengikuti SNBP 2023 yang dikelola oleh Tim Pelaksana SNPMB ada sebanyak 137 PTN. Jumlah tersebut terdiri atas 76 PTN akademik, 18 perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKIN), dan 43 PTN vokasi.

Pengumuman resmi SNPMB tentang status kelulusan peserta SNBP 2023 diinformasikan melalui laman resmi atau melalui laman mirror 38 PTN.

“Peserta SNBP tahun 2023 yang dinyatakan Lulus segera mengecek jadwal verifikasi data akademik dan registrasi ulang di PTN tempat diterima,” tutur Ashari.

Ashari menuturkan bahwa peserta yang dinyatakan lulus seleksi jalur SNBP 2023 sebagaimana dimaksud dalam keputusan tersebut wajib memenuhi ketentuan serta semua persyaratan yang ditetapkan. Peserta SNBP 2023 akan dinyatakan diterima di PTN setelah dinyatakan lolos verifikasi data akademik yang diselenggarakan oleh PTN masing-masing.

“Dalam verifikasi data akademik, tiap peserta wajib menunjukkan rapor asli, portofolio asli, dan ijazah/surat keterangan tanda lulus (SKTL) asli, serta memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh PTN masing-masing,” kata Ashari.

Setelah dinyatakan lolos verifikasi dokumen, ucap Ashari, peserta wajib mencermati syarat, ketentuan, dan jadwal registrasi atau daftar ulang yang dapat dilihat di laman web PTN masing-masing. Bagi peserta lulus seleksi SNBP tahun 2023 yang mempunyai KIP kuliah, selain verifikasi data akademik, juga akan dilakukan verifikasi data ekonomi berdasarkan dokumen dan/atau kunjungan ke alamat tinggal peserta.

“Peserta yang dinyatakan lulus seleksi jalur SNBP 2023 tidak dapat mendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) Tahun 2023, 2024, dan 2025. Peserta yang belum lulus seleksi Jalur SNBP Tahun 2023 dapat mendaftar UTBK-SNBT Tahun 2023,” imbuh Ashari.

Lebih lanjut, Ashari menjelaskan bahwa pendaftaran SNBT sejatinya sudah dimulai sejak 23 Maret 2023 lalu untuk calon peserta yang tidak mengikuti seleksi SNBP. Bagi peserta SNBP, kata dia, baru bisa mendaftarkan diri pada SNBT setelah pengumuman keluar dan dinyatakan tidak lolos SNBP 2023. Pendaftaran SNBT akan berlangsung hingga 14 April 2023 mendatang.

“Kalau yang ikut SNBP, tunggu hasilnya dulu. Kalau sudah tidak diterima, itu bisa mendaftar. Yang kemarin-kemarin mau ikut daftar atau tak masuk di eligible (SNBP) sudah bisa mendaftar tanggal 23 Maret kemarin. Masih ada waktu ya sampai dengan 14 April. Masih panjang,” pungkas Ashari.

Sementara itu, Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Keluarga, Ira Puspita, menjelaskan bahwa setiap orang tua tentu ingin membimbing anak untuk meraih masa depan terbaik. Meski demikian, orang tua diharapkan bersikap bijaksana dan tidak memaksa buah hatinya masuk ke jurusan atau universitas tertentu. Pasalnya hal itu bisa menghambat potensi dan kemampuan anak serta membuat anak tertekan selama kuliah.

Ira menekankan pentingnya mendukung anak untuk mengambil jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuan buah hati. Dengan demikian, anak akan mampu mencerna proses pembelajaran di universitas dan kemampuannya pun semakin terasah.

“Sebaiknya memang sebelum mengambil keputusan akan mendaftar ke jurusan atau universitas tertentu, orang tua harus mengonsultasikan terlebih dahulu dengan anaknya, psikolog, bahkan guru di sekolah anak,” ucap Ira sebagaimana rilis repubilka.co.id.

Dari sisi psikolog, kata Ira, ada yang namanya tes bakat minat atau talent mapping. Ini merupakan serangkaian tes yang dilakukan untuk mengidentifikasi apa yang menjadi potensi, bakat, serta kemampuan buah hati. Lewat metode ini, anak bisa diarahkan pada jurusan yang sesuai.

“Beda dengan akademis, karena ini melihat kemampuan seperti apa, minatnya gimana, karakteristik kepribadiannya seperti apa, lalu nanti ada sesi konsultasi di mana anak akan diarahkan kamu cocoknya jurusan apa yang sesuai dengan hasil tes,” ujar Ira.

Selain dengan psikolog, orang tua juga diharapkan berkonsultasi dengan guru di sekolah buah hati. Tujuannya untuk mendapatkan saran, panduan, atau masukan dari seorang profesional pendidikan, sehingga anak bisa diarahkan pada jurusan yang sesuai dengan minat.

“Jadilah orang tua yang suportif dan mau mendukung anak untuk merealisasikan cita-citanya pada masa depan dan jangan jadi orang tua yang memaksakan kehendak terhadap anak,” tutup Ira. (*)

Editor: Darmawan