Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Mengejar Impian dan Harapan Bagi Calon Guru PPPK


Oleh Feri Irawan, S.Si.,M.Pd
Kepala SMK Negeri 1 Jeunieb

Minggu 27 November 2022, serentak seluruh wilayah Indonesia diadakan observasi kandidat PPPK. Yang melakukan observasi atau penilaian adalah kepala sekolah, guru senior, dan pengawas sekolah. Khusus untuk jenjang SMA/SMK/SLB Kabupaten Bireuen, kegiatan observasi dilaksanakan di satu titik koordinasi. Hal ini dilakukan agar mudah melakukan koordinasi dan pemantauan oleh Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bireuen.

Sesuai arahan, pukul 08.30 WIB, kami sudah standby dalam ruangan laboratorium komputer SMKN 1 Bireuen. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 09.00 WIB, namun server belum merespon. Situs web yang kami tuju tidak mau dibuka. Kami disuruh bersabar. Menjelang pukul 11.00 WIB satu-dua orang bisa membuka situs via android, dan bisa melakukan observasi. Harapan pun muncul. Panitia pun terus menyemangati kami, agar tetap bertahan sampai pukul 12.00 WIB. Tapi harapan itu sirna kembali, ketika soal tiba-tiba hilang. Bahkan 98% kami hanya memandang nanar layar laptop, disuruh klik capcha berulang kali, namun hasilnya nihil.

Kamipun dibolehkan pulang hari ini tanpa membawa hasil. Saya sendiri satu kandidat pun belum terobservasi. Akhirnya satu persatu kami meninggalkan ruangan. Kami diarahkan supaya besok Senin (28/11/2022) berkumpul lagi disini setelah selesai upacara di sekolah masing-masing. Menjelang sore, tiba-tiba What Apps saya berdering, begitu saya buka ternyata ada pesan dari Grup Info Cabang Dinas Pendidikan dari Kepala Cabang Dinas.

“Selamat malam Bapak/Ibu Kepala Dinas Pendidikan dan Bapak/Ibu Kepala BKD Se Indonesia. Mohon maaf, untuk meningkatkan pelayanan dalam Penilaian Kesesuaian Calon Guru PPPK 2022, maka malam ini Kemdikbudristek akan melakukan downtime (penonaktifan sementara aktivitas aplikasi) dimulai dari 27 November 2022 Pukul 20.00 WIB hingga paling lama pada 28 November 2022 Pukul 07.00 WIB. Masih terbuka kemungkinan bagi tim penilai untuk melakukan penilaian dimana saja (tidak harus berkumpul di lokasi penilaian) sebelum pukul 07.00 WIB, apabila proses downtime dapat selesai lebih awal. Oleh sebab itu waktu penilaian kesesuaian yang dilakukan oleh Guru Senior, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, yang semulanya berakhir tgl 28 November 2022 Pukul 23.59 WIB, dapat dilakukan hingga tanggal 29 November 2022 Pukul 23.59 WIB”, begitulah isi pesannya.

Berjuang dan berpacu dengan signal. Semakin galau, karena ada pemberitahuan situs akan ditutup sementara pukul 20.00 WIB dan dibuka kembali paling cepat besok, pukul 07.00 WIB. Berharap besok server tidak bermasalah, dan berdoa, semoga calon guru PPPK di sekolah saya, semuanya lulus. Aamiin.

Keesokan harinya, Senin (28/11/2022), sekitar pukul 08.00 WIB, saya mencoba kembali membuka aplikasinya dan sudah berjalan normal. Satu per satu penilaian observasi kandidat saya isi. Ada penilaian 27 soal kompetensi dan 32 soal kinerja yang harus saya isi per kandidat. Nah, bagaimana sih soal kompetensi itu?. Ternyata penilaiannya itu berkutat di empat kompetensi guru, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang dikemas dengan apik dan berbasis HOT. Secara umum, pertanyaan itu melihat kinerja guru dalam dalam pembelajaran yang berorientasi siswa, keterimaan umpan balik dari rekan sejawat dan siswa, upaya meningkatkan ketrampilan dan kemampuan baru, serta bagaimana seorang guru bermitra dengan siswa, rekan sejawat, orang tua dan masyarakat sekitar.

Sebagai seorang kepala sekolah tentu saya berharap semua kandidat di sekolah saya akan lulus semuanya. Karena menurut saya, mereka memiliki keempat kompetensi yang dimaksud diatas. Namun terlepas daripada lulus atau tidak lulus nantinya, saya berharap semua calon guru PPPK dapat mengimplementasikan semua aspek yang diobservasi atau dinilai terhadap kandidat.

Apa itu? Nah, disini saya akan memberikan gambaran hal-hal yang perlu diterapkan calon guru PPPK di sekolah nantinya.

Yang pertama, pembelajaran harus berorientasi pada siswa. Sebaiknya guru melakukan refleksi pembelajaran secara mandiri dan berkala untuk mengetahui aspek kekuatan dan kelemahan siswa. Mengaculah pada hasil asesmen diagnosis di awal masa pembelajaran untuk mengenali penguasaan kompetensi siswa. Berikanlah pembelajaran yang bervariasi berdasarkan kompetensi awal siswa dan mencoba variasi strategi pembelajaran agar semua siswa terlibat aktif. Lakukanlah asesmen baik kognitif maupun non kognitif sebelum merencanakan pembelajaran dan sebaiknya mengajak siswa mendiskusikan hasil penilaian untuk perbaikan belajar dan pembelajaran.

Kedua, menerima umpan balik dari rekan sejawat dan siswa. Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pembelajaran guru seyogyanya mau menerima umpan balik dari rekan sejawat. Dan tidak salahnya juga mau mengidentifikasi praktik baik dari rekan guru lain untuk memperbaiki interaksi yang berorientasi pada siswa. Carilah inspirasi pembelajaran yang realistis digunakan yang sesuai kondisi sekolah dan siswa.

Juga mau menerima umpan balik dari siswa sebagai bahan melakukan perbaikan perilaku dan perannya sebagai guru. Untuk mewujudkan kenyamanan dan keamanan kelas, dalam menghadapi pelaku pelanggaran, sebaiknya mengajak siswa berefleksi dan membahas perilaku pelanggaran yang mengacu pada kesepakatan kelas yang dibuat bersama siswa.

Ketiga, meningkatkan ketrampilan dan kemampuan baru. Guru harus melakukan inisiatif mandiri untuk mengembankan kompetensi dirinya yang sesuai persoalan pembelajaran di kelas dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan tuntutan profesionalitasnya. Dan yang terpenting guru mau menggali kebutuhan, berdiskusi dan berbagi praktik baik dalam membantu guru lain membuat RPP yang berorientasi pada siswa.

Keempat, menjadi mitra bagi siswa, rekan sejawat, orang tua dan masyarakat sekitar. Seorang guru harus mampu menjadi mitra bagi siswa disaat kegiatan belajar sehingga terciptanya suasana yang akrab. Mau mengajak siswa berdiskusi tentang materi pembelajaran yang berpedoman kepada RPP dan menyertakan siswa dalam kegiatan penilaian, sehingga siswa benar-benar merasa dihargai dan diperlukan dalam tahapan kegiatan.

Selanjutnya, guru harus melakukan interaksi dengan semua rekan guru di dalam dan diluar sekolah. Sesama rekan sejawat harus saling memotivasi, saling menghormati, dan salin membimbing. Bantulah Dengan rekan juniornya dengan berbagai cara untuk tumbuh secara professional dan dampingiah rekan sejawat yang perlu bantuan agar bisa menyelesaikan tugasnya untuk mencapai target.

Demikian juga dengan orang tua siswa. Sebagai mitra, mutual respect antar keduanya dapat memicu banyak hal yang positif. Agar orang tua berperan aktif dalam pendidikan anaknya, dapat juga dibuat grup WA orangtua untuk berkomunikasi tentang siswa dan kegiatan sekolah. Jika saling menghormati, kerjasama dapat dilaksanakan dengan lebih mudah.

Bagaimana dengan masyarakat sekitar? Guru juga harus mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. Secara rutin terus berinteraksi dengan masyarakat dengan menggali kebutuhan dan membuat kesepakatan. Guru harus peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama berperan aktif dalam meningkatkan mutu lulusan siswa.

Editor Darmawan