Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Universitas Syiah Kuala Launching Program Matching Fund Patriot Pangan Kampus Merdeka

Universitas Syiah Kuala Launching Program Matching Fund Patriot Pangan Kampus Merdeka

ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala (USK) melaunching Program Matching Fund Patriot Pangan Kampus Merdeka. Launching tersebut dilakukan oleh Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan IPU melalui Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Ir Agussabti MSi IPU pada Sabtu (10/12) di Gedung Multipurpose Fakultas Pertanian, Banda Aceh.

Launching tersebut ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional rapai secara bersama oleh Wakil Rektor I USK, Prof Ir Agussabti MSi IPU, Koordinator Program, Prof Dr Ir Samadi MSc IPU, Kadis Peternakan Aceh, Zulsapran ST MSi, Mewakili Kepala BPTP Aceh, Dr Rahman Jaya SPi MSi, dan Ketua Konsorsium Bawang Merah Aceh, Ir Zakaria A Gani.

Koordinator Program yang juga Dekan Fakultas Pertanian USK, Samadi, menjelaskan bahwa kegiatan nasional tersebut digelar secara hybrid, luring dan daring menggunakan media zoom meeting. Kegiatan tersebut, lanjut Samadi, mengusung tema pertanian berkelanjutan berbasis produk unggulan riset USK ini terdiri-dari 3 (tiga) kelompok  kerja (pokja).

Dikatakan Samadi bahwa pokja tersebut adalah pokja Peningkatan Produksi dan Ketersediaan Pangan Lokal (komoditi padi) yang diketuai Dr Ir Efendi MAgricSc, pokja Peningkatan Produksi dan Ketersediaan Pangan Segar (komoditi bawang merah), diketuai Prof Dr Ir Rina Sriwati MSi dan pokja Peningkatan Ketersediaan Produk Hewani melalui Peningkatan Produk Ternak Sapi, yang diketuai oleh Dr drh Teuku Reza Ferasyi MSc.

“Kegiatan ini yang bertujuan untuk penguatan ketahanan pangan ini dilakukan secara kemitraan bersama Konsorsium Bawang Merah Aceh, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh, dan Dinas Peternakan Aceh serta mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” ujar Samadi.

Wakil Rektor I USK, Agussabti mengapresiasi kesuksesan pelaksanaan kegiatan kolaboratif tersebut. “Program patriot pangan ini harus menjadi program andalan karena mampu memberi intervensi terhadap usaha pertanian dari hulu hingga hilir,” sebut Agussabti.

Agussabti meyakini bahwa hal itu mampu mendorong peningkatan nilai tambah usaha pertanian sehingga meningkatkan kesejahteraan petani. Semua ini diperoleh melalui kerjasama perguruan tinggi, pemerintah, pengusaha, dan komunitas petani.

“Kami berharap hasil-hasil riset yang telah dilakukan USK bisa diterapkan di tengah-tengah masyarakat melalui kolaborasi dengan berbagai pihak,” ucap Agussabti.

Sementara itu,  Prof Dr Ir Ernan Rustiadi MAgr mewakili Rektor IPB via zoom menjelaskan bahwa kegiatan tersebut berupa konsorsium 10 Perguruan Tinggi Negeri Nasional ini diawali dari adanya intruksi presiden agar semua kementerian dan jajaran pemerintahan berkontribusi mengantisipasi krisis pangan 2023.

“Kondisi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Perang antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan krisis pangan dan energi. Sekitar 40 juta penduduk dunia dihadapkan kepada krisis pangan,” tutur Ernan.

Ernan menuturkan bahwa walaupun Indonesia masih tergolong aman dari ancaman tersebut, namun faktanya, Indonesia telah menjadi salah satu negara pengkonsumsi gandum terbesar di dunia. Sekitar 14 juta ton gandum kita impor setiap tahun untuk kepentingan diversifikasi pangan, seperti kebutuhan konsumsi mie intant, roti, biskuit dan kue-kue berbasis gandum.

Konsorsium 10 PTN yang diketuai IPB ini dibentuk untuk memastikan ketahanan pangan nasional terjamin. USK ditunjuk sebagai Koordinator Wilayah Sumatera.

Perguruan Tinggi Negeri yang tergabung di dalam konsorsium ini adalah Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Syiah Kuala, Universitas Tanjung Pura Pontianak, Universitas Mataram, Universitas Sultan Agung Tirtayasa, Universitas Lampung, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Mulawarman, Universitas Pattimura Ambon. (*)

Kontributor: Yasar

Editor: Darmawan