Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Konsep Dasar Mengajar Anak Menulis Puisi

Konsep Dasar Mengajar Anak Menulis Puisi
Syamsiah Ismail (doc. Oma)

Oleh: Syamsiah Ismail, M. Pd.

Tepat 10 November 2022 penulis mendapat kepercayaan Museum Islam Samudera Pasai, Aceh Utara sebagai juri Lomba Baca Puisi jenjang SD se-Aceh Utara. Penulis didampingi juri lainnya; Ibu Jasmani, S. Pd., S.M.M. Kepala SMP Negeri 1 Syamtalira Arun.

Tugas pertama juri menilai sebanyak 59 video peserta dengan durasi maksimal 5 menit. Dari sekian banyak video ditentukan 8 video terbaik. Kemudian menciut lagi 5 video terbaik untuk tampil langsung di depan juri. Bertempat di lantai 2 museum, para finalis wajib tampil dengan pakaian daerah. Didampingi oleh orang tua dan guru. Anak-anak hebat penuh percaya diri tampil  seru dan menggemaskan. Mereka siswa yang duduk di kelas 5 dan 6 SD yang berasal dari Kecamatan Nisam, Dewantara, Baktiya, Baktiya Barat, dan Lhoksukon.

Lahirnya tulisan kecil ini setelah menyimak karya puisi yang ditulis oleh guru atau orang tua finalis. Penulis menganalisis bahasa yang terlalu tinggi sebutan istilah untuk usia anak. Selain itu penulis juga mengamati penampilan finalis. Tentu saja tampilan mereka ketika membaca puisi atas bimbingan guru dan orang tua. Berdasarkan kriteria penilaian berikut penulis membuat rangkuman bahasan materi puisi yang dikhususkan untuk anak.

Unsur-Unsur Pada Puisi

Puisi merupakan salah satu cabang sastra yang menggunakan kata, rima, dan irama sebagai media penyampaian untuk membuahkan ekspresi, ilusi, dan imajinasi. Dalam puisi keindahan ilusi, penataan unsur bunyi juga merupakan gambaran gagasan penciptanya/penyairnya,

Dalam puisi ada dua unsur yang perlu dipahami, yaitu:

  1. Unsur isi puisi (makna puisi)
  2. Tema, yaitu pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyairnya. Tema tersirat dalam keseluruhan puisi.
  3. Diksi, yaitu pilihan kata.
  4. Rima, yaitu pengulangan kata atau persamaan bunyi dikenal juga dengan sajak.
  5. Makna, yaitu arti yang terkandung dalam puisi.
  6. Amanat, yaitu pesan moral yang atau pelajaran yang dapat dipetik dari puisi.
  7. Susunan puisi. Puisi tersusun atas:
  1. Kata/diksi (kata yang dipilih terdengar indah, terkesan, dan   menimbulkan makna mendalam).
  2. Bait (jumlah kalimat yang terdapat dalam satu kelompok puisi).   Hampir sama dengan
  3. paragraf jika dalam karangan prosa.Larik/baris (banyaknya kalimat yang terdapat dalam bait).
  4. Bunyi (bunyi yang ditimbulkan terikat artinya tidak diungkapkan secara gamblang layaknya karangan prosa).

Pada kelas awal di sekolah dasar hal utama yang harus diperhatikan guru adalah unsur cara pengungkapan puisi. Anak-anak dapat diajak untuk menikmati rima (persamaan bunyi) dan irama (tinggi rendah suara) dalam pembacaan puisi. Oleh karenanya, guru harus pandai memilih puisi yang sarat dengan persamaan bunyi dan mengandung irama yang indah.

Cara Mudah Mengajar Menulis Puisi

Puisi memiliki banyak jenis, tetapi ketika guru mengajarkan siswanya harus memulai dari yang mudah ke sukar. Dari dekat ke yang jauh. Dari yang kecil ke yang besar. Penulis akan memberikan cara termudah menulis puisi. Puisi ini disebut Puisi Akrostik.

Puisi Akrostik yaitu jenis puisi jika dibaca huruf awalnya secara vertikal (tegak lurus) membentuk kata yang mengandung arti. Bentuk puisi akrostik berupa akronim (singkatan kata). Kata yang disingkat terletak diawal kalimat dengan menggunakan huruf kapital. Kata yang digunakan merupakan judul puisi. Isi puisi harus menceritakan tentang judul puisi yang telah ditentukan.

Judul puisi dapat juga dari nama orang. Isinya menceritakan tentang profil nama tersebut, seperti keinginan, harapan, kesukaan, atau karakter lain sesuai nama yang diakronimkan. Judul puisi dapat juga diambil dalam bentuk kata benda dan sifat sesuai tema yang diinginkan.

Perlu diingat, sebelum menulis puisi, cerpen, novel, dan berbagai tulisan lainnya harus menentukan tema. Tema yaitu gagasan/ide pokok pikiran tentang suatu hal dalam sebuah tulisan. Tema ibarat pondasi sebuah rumah. Para pembaca akan melihat tema sebuah tulisan. Jika tema menarik maka akan memberi nilai lebih untuk tulisan tersebut.

Perhatikan contoh puisi akrostik untuk anak berikut!

Tema: PERSAHABATAN

Temani hari-hariku dikala sepi

Engkau tulus setia dan baik hati

Mengajakku belajar dan mengaji

Akan tetap ku jaga perasaan hati

Nanti saatnya kita raih cita-cita yang suci

Tema: RELIGI

Namamu indah dicintai Allah

Anak yatim piatu lahir di Mekkah pada tahun Gajah

Berayah Abdullah beribu Aminah

Ibu susumu Halimah Tusakdiah

Masa lahirmu datang pasukan Abrahah

Untuk menyerang dan menghancurkan Kakbah

Hadirmu membawa banyak berkah

Anak yatim piatu yang tidak serakah

Muhammad manusia kekasih Allah

Menjadi nabi pilihan pedamping Allah

Aku ingin menjadi anak salehah

Demi masa depan yang diberkahi Allah

Setelah menyimak beberapa contoh di atas, semoga para guru dapat termotivasi mengajar siswa bidang menulis puisi. Jika para siswa sudah mampu menulis akrostik dapat dilanjutkan dengan menulis puisi bebas. Tidak terikat dengan metode akrostik. Untuk memberi inspirasi dan membuka pikiran dalam mencipta puisi, anak-anak dapat diajak  melihat objek langsung, misalnya duduk di taman, melihat kesibukan lalu lintas, dan lain-lain.

Semoga bermanfaat. Selamat menjadi penyair!

Pengawas SD Disdikbud Lhokseumawe, Penulis Pilihan Kemdikbud, Pengurus APSI, IGI Kota Lhokseumawe Lhokseumawe, dan PPMN Aceh