Oleh: Syamsiah Ismail, M. Pd
Penulisan kreatif adalah suatu bentuk kebebasan seseorang untuk menulis. Membebaskan diri dari identitas pada apa yang dilihat di sekeliling. Penulis akan menulis bukan untuk menciptakan hero/watak utama yang melanggar nilai2 murni jagat raya, tetapi untuk menyelamatkan diri sendiri untuk kelansungan hidup sebagai individu. Menulis dalam genre apapun memang agak sukar, tetapi ketika anda mampu menyelesaikannya anda akan menjumpai kepuasan batin sendiri.
Haruskah seperti tanggapan banyak orang, bahwa jika seseorang itu sudah membaca banyak cerpen ataupun novel, mereka sudah boleh menghasilkan sebuah karya penulisan kreatif? Seperti berlari, semakin anda sering berlari maka semakin kuat dan kencang lari anda. “Saya akan menulis puisi!”, jangan katakan hal itu. Jangan batasi diri anda dengan tulisan yang hanya tertuju satu tujuan. Hal itu dapat menyempitkan ruang gerak anda dalam berpikir kemudian menulis. Anda harus yakinkan diri seperti ini, “Saya akan menulis apa saja yang saya suka. Tak peduli jika itu pun paling buruk di antara yang buruk”. Yakinkan diri anda bahwa anda ingin menulis apa yang anda pikirkan. Tak seorang pun berhak melarang anda untuk mengungkapkan isi hati dan pikiran yang anda tuang dalam tulisan.
Tulislah sesuatu yang anda lihat, anda rasakan, anda impikan, dan segala beban yang berkecamuk di hati. Anda bebas! Jangan pikirkan aturan tata bahasa yang mengikat, tanda baca, sitematika tulisan,dan sebagainya. Layaknya ketika anda belajar menulis dan mewarnai ketika kecil, berantakan dan berlepotan bentuknya. Anda tetap terus menulis dan mewarnai hingga mendapat hasil yang sangat sempurna.
Beberapa cara mudah sebagai langkah awal memulai menulis.
- Tentukan gaya atau ciri khas penulisan.
- Gunakan pilihan kata sesuai dengan karakter anda.
- Perhatikan tata bahasa dan tanda baca.
- Hindari pembukaan cerita yang bertele-tele.
- Tak perlu ragu apa lagi malu dalam menuangkan tulisan.
- Hindari merevisi sebelum tulisan selesai.
Menulis itu adiknya membaca. Jika anda ingin lancar menulis, banyaklah membaca, traveling, mendengar cerita orang lain, mengamati kisah dramatis orang lain, dan sebagainya.
Tips meningkatkan kemampuan menulis.
- Mencari referensi atau bacaan rujukan.
- Memperkaya kosa kata antara lain dengan cara: mencatat kata-kata yang menarik yang anda temukan di koran, majalah, spanduk, poster, brosur, rajin membaca kamus, dan lain-lain.
- Belajar menulis diary book, diary online (bloger), atau menulis di status face book
dengan kalimat yang lebih berbobot pertanda apa yang anda pikirkan saat itu.
- Perhatikan kebiasaan penulis hebat dalam menciptakan karyanya.
- Tulis sesuatu yang melintas dalam pikiran anda di ponsel atau notes yang dapat anda
bawa kemana pun anda pergi.
Cara Menarik Pembaca
Pada super market atau super mall sering kita jumpai bahasa yang dapat memikat para pembeli dengan bahsa tulisan. Misalnya: beli 2 gratis 1, pesta discount, cuci gudang, dan lain-lain.
Berikut 3 cara yang dapat menarik pembaca:
- Sebagai penulis dilarang menggurui.
- Tulislah sebuah objek yang anda kuasai.
- Tunjukkan dalam tulisan tersebut anda tau banyak tentang hal yang anda tulis.
Nah, mudah bukan?
Berikut beberapa pengalaman penulis sebagai modal utama menulis, yaitu:
- Penguasaan bahasa dan cara menuliskannya.
- Kaya kosa kata.
- Memiliki akar dan wawasan.
- Peka terhadap lingkungan.
- Memompa dan mengolah daya imajinasi.
Menulis bukan karena ada bakat, tetapi menulis merupakan sebuah proses berlatih. Menulis juga bukan karena pendidikan tinggi. Banyak penulis hebat pendidikannya rendah, tetapi menghasilkan karya berkualitas. Awal dasar menulis adalah mampu baca-tulis dan tekad kuat. Sehingga terus menuang ide/gagasan pikiran dalam bentuk tulisan. Kapan dan dimanapun. Tanpa melalui proses tak akan mencapai hasil maksimal sesuai harapan.
Buang jauh pikiran dan menghukum diri dengan kalimat, “Saya ingin punya tulisan dan buku karya sendiri, tetapi saya tidak bisa menulis.” Bagaimana anda menjatuhkan diri tak pandai menulis? Anda hanya berandai-andai saja tanpa pernah menuangnya di selembar kertas usang sekalipun. Apakah setelah membaca artikel mini ini anda masih bangga menghukum diri “tidak mampu menulis?” Mengapa tidak mengambil kertas, membuka ponsel, atau note book lalu TULISLAH APA YANG ANDA PIKIRKAN. Tak ada tulisan yang sia-sia, kecuali anda sendiri mensia-siakan tulisan. Satu hal yang perlu anda ingat dan catat. M – M = O, artinya: MENULIS TANPA MEMBACA sama dengan OMONG KOSONG. Sampai di sini paham?
Salam LITERASI. Raih impian wujudkan berjuta harapan!
Penulis adalah Pengawas SD Disdik Kota Lhokseumwe, Penulis Bacaan Anak pilihan Kemendikbud, Sekretaris Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Lhokseumawe, Bendahara Daerah Ikatan Guru Indonesia (IGI) Lhokseumawe, dan Bendahara Wilayah Aceh Perkumpulan Penulis Motivator Nasional (PPMN)