ACEHSIANA.COM, Tapaktuan – Bangunan SDN Panjupian Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan dalam kondisi banyak rusak. Bangunan SD tersebut perlu dibangun baru.
Hal itu disampaikan Koordinator Forum Peduli Aceh Selatan (For-PAS), T Sukandi, dan Ketua Komite SDN Panjupian, Herman pada Senin (31/10).
Menurut T Sukandi, bangunan pertama terdiri dari tiga lokal yang keadaannya sangat memprihatinkan, tiang penyangga plafon luarnya terdiri dari balok kayu yang sudah lapuk dan tidak layak pakai lagi
“Pada saat jam istirahat, para dewan guru selalu khawatir terhadap siswanya saat bermain di bawah tiang kayu yang lapuk tersebut. Andaikan tiang itu tertabrak saat anak bermain lalu patah maka beban plafon yang disangga tiang akan rubuh lalu menimpa anak-anak yang sedang bermain, maka kemungkinan buruknya yang akan terjadi adalah anak yang tertimpa beban akan kehilangan nyawa,” ujar T Sukandi.
Dikatakan T Sukandi bahwa Bangunan keduanya terdiri dari dua lokal yaitu rumah dinas guru sekolah yang dijadikan ruang kelas belajar. Kondisi bangunannya mirip-mirip kandang kambing
“Bangunan ketiganya terdiri satu lokal yaitu rumah kepala sekolah dijadikan ruang belajar yang keadaan kualitas bangunanya sama saja dengan bangunan lainnya dalam komplek sekolah tersebut,” sebut T Sukandi.
Sementara itu, Ketua Komite SDN Panjupian, Herman, membenarkan bangunan SD tersebut yang sudah tidak layak pakai.
“Bangunan SDN Panjupian perlu dibangun baru. Jangan menunggu sampai timbu korban anak-anak baru dibangun baru,” tutur Herman.
Herman menambahkan bahwa masyarakat Panjupian sangat khawatir terhadap keselamatan anak-anaknya. Mereka, tambah Herman, mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan segera mengganti bangunan yang tidak layak pakai dengan bangunan baru atau bangunan rehab.
Berdasarkan penelusuran acehsiana.com, SD tersebut terdiri atas 6 dewan guru termasuk kepala sekolah dan dibantu 4 orang tenaga honorer serta 1 orang penjaga sekolah dengan jumlah murid dari kelas 1 s/d kelas 6 berjumlah lebih kurang 80 orang. Status tanah sekolah bersertifikat serta cukup luas untuk dibangun gedung sekolah baru. (*)
Editor: Darmawan