Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Esensi Sumpah Pemuda di Mata Cendekiawan Muda

Logo Pemuda ICMI
Logo Pemuda ICMI

ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Jika ingin tahu masa depan suatu bangsa, cukup dengan melihat bagaimana pemudanya hari ini. Kondisi pemuda hari ini, itulah proyeksi ke depan yang paling sederhana potret negeri.

Hal ini disampaikan Ketua Majelis Pengurus Wilayah Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (MPW Pemuda ICMI) Provinsi Aceh, Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc dalam rangka menyahuti peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Menurut Yasar, sama halnya ketika sumpah pemuda dideklarasikan pada 28 Oktober 1928. Dengan kesadaran nasionalisme yang tinggi menyatukan ragam tanah tumpah darah, ragam bangsa dan ragam bahasa dalam satu Indonesia.

Dan tepat 17 tahun setelah momentum besar persatuan itu, Indonesiapun menjadi tanah air dan bangsa yang merdeka, terlepas dari belenggu penjajahan bangsa kolonial. Itulah hasil proyeksi dari 1928.

Oleh sebab itu, pemuda dengan semangat persatuannya harus terus dibina agar kokoh sebagai pondasi keutuhan bangsa. Pemuda juga harus disiapkan sebagai generasi yang tangguh sehingga siap mewarisi masa depan sebagai bangsa yang hebat dan berdaya saing.

Saat ditanya soal kondisi kekinian pemuda Indonesia, Yasar mengungkapkan, “Lihat saja organisasi kepemudaan hari ini. Itulah miniatur bangsa ini 17 tahun ke depan”.

“Jangan anggap sepele perpecahan yang berbuntut dualisme, tigalisme, bahkan sampai empatlisme”, ujar Yasar sambil bergurau. Karena menurut Yasar, organisasi adalah sarana melatih kesolidan, meski memiliki ragam pandangan, tapi harus mampu disatukan untuk pencapaian visi organisasi.

Disitu juga harus menempatkan kepentingan organiasi atau bersama di atas kepentingan kelompok apalagi kepentingan pribadi.

Esensi dari peringatan sumpah pemuda menurut Dosen Teknik Pertanian USK ini adalah kuatkan semangat persatuan yang pernah dicontohkan para pemuda 1928 itu. Dan proses pembinaan generasi muda harus menjadi skala super prioritas dalam pembangunan bangsa karena pemuda hari ini adalah pemimpin atau penerus di masa depan.

“Negara yang serius menyiapkan generasi mudanya adalah negara yang akan menjadi adidaya ke depannya”, pungkas Yasar yang juga mantan Ketua Badan Perwakilan KNPI Malaysia tersebut. (*)

Editor: Darmawan