Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

IGI Pidie Perpanjang Masa Penulisan Buku KASGU

IGI Pidie Perpanjang Masa Penulisan Buku KASGU

IGI Kabupaten Pidie beberapa waktu lalu mengumumkan kegiatan pengumpulan Amanat Senin menjadi buku. Kegiatan yang diberinama Kumpulan Amanat Senin (KASGU) Pidie mendapat respon cukup baik dari kalangan guru. Namun karena waktu yang cukup singkat banyak guru meminta untuk diperpanjang.

Menyahuti hal tersebut panitia penyelenggara dari IGI Kabupaten Pidie kembali membuka kesempatan untuk terus mengirim amanat senin yang telah ditulis menjadi artikel popular dengan panjang dua halaman mininam dan empat halaman maksimal. Ukuran kertasnya adalah A4, dan spasi 1,5 dengan font timesnewroman.

Panitia menjelaskan kegiatan ini adalah untuk mendokumentasikan amanat senin menjadi sesuatu yang bernilai. Banyak sekali dikalangan guru yang mungkin memerlukan amanat senini untuk dapat disampaikan, namun tidak memiliki bahan bacaan. Dengan adanya buku yang dikumpulkan para guru bersama tersebut dapat menjadi bahan tambahan bagi rekan-rekan guru.

Selanjutnya Pembina IGI Kabupaten Pidie, Abdul Hamid, M. Pd memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh IGI Kabupaten Pidie. Menurutnya “Pendokumentasikan ide-ide dari guru sangat penting untuk meningkatkan kapasitas guru secara bersama-sama. Kolaborasi antar guru semakin menguatkan kemampuan guru dalam menyelaikan beragam persoalan yang terjadi di lingkungan sekolah. Dan juga meningkatkan semangat dalam membangun komunikasi di antara guru. Kegiatan-kegiatan ini juga perlu mendapat dukungan banyak pihak, terutama dinas pendidikan dan masyarakat secara umum.”

Panitia dari IGI Kabupaten Pidie menambahkan bahwa, “ Upacara senin pagi di setiap sekolah adalah suatu rutinitas wajib yang terus menerus dilaksanakan. Ada begitu banyak manfaat dari kegiatan tersebut bagi guru dan siswa di sekolah. Namun tidak semua guru mampu dan mau untuk menjadi Pembina upacara setiap seninnya. Dengan beragam alasan yang sering disampaikan. Begitu juga ada banyak guru yang kadang menjadi petugas terus menerus untuk menjadi pembina upacara menggantikan teman-temannya.”

“Amanat upara mengandung hal yang cukup banyak pesan moral, motivasi dan cerita kisah nyata yang disampaikan oleh pembina. Alangkah baiknya jika bahan-bahan tersebut dibukukan dan dijadikan dokumen yang nantinya menjadi sejarah bagi penulis dan juga pedoman bagi guru-guru yang sebagiannya belum memiliki bahan untuk disampaikan.”

Setiap guru dan kepala sekolah seluruh Aceh yang akan mengirimkan naskah pidatonya wajib mengisi formulir pernyataan keaslian naskah dan bebas plagiat. Naskah dapat dikirimkan ke link di bawah ini; Link Pengiriman Artikel https://bit.ly/kasguAceh

Masa pengumpulan diperpanjang sampai 30 November 2022. Penerbitan buku ini bersifat swadaya dan sukarela, panitia akan menerbitkan sesuai dengan jumlah permitaan dari peserta yang ikut dalam kegiatan ini. Bila ada sponsor dalam penerbitan buku ini akan dicantumkan di halaman belakang atau sesuai dengan perjanjian dari pihak yang ingin menjadi sponsor.

Penulis mendapatkan sertifikat dari panitia dan diskon 50 % untuk pembelian 5 buku pertama. Naskah menjadi milik panitia, dalam hal ini IGI Kabupaten Pidi