ACEHSIANA.COM ACEH TENGAH – Petani dan Pedagang di Kabupaten Bener Meriah baru – baru ini membuang hasil panen tomat ke pinggir jalan bahkan ke bak truk pembuangan sampah. Baca Juga Miris! Petani Tomat di Bener Meriah Buang Hasil Panen akibat Harga Anjlok Kondisi itu bahkan terjadi hingga saat ini diakibatkan harga tomat anjlok dan permintaan dari luar kabupaten itu berkurang.
Ketua Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah (APSBM) Sabardi meminta pemerintah untuk segera membangun Cold Storage sayuran di kabupaten itu. Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai langkah upaya mengantisipasi anjloknya harga sayuran salah satunya jenis tomat.
“Seharusnya pemerintah lebih peka, mengingat kejadian ini pernah terulang pada tahun lalu dan tahun sebelumnya, karena ini sering terjadi. Jadi, Cold Storage harus dibangun,” katanya kepada AJNN, Minggu (25/9).
Memang, kata dia, Kabupaten Bener Meriah nantinya akan mendapat bantuan Cold Storage dari Badan Pangan Nasional Republik Indonesia (BPN RI). Cold Storage itu khusus untuk tomat dan bawang hanya berkapasitas 2 ton. Menurut Sabardi, itu tidak dapat menampung jika hasil panen tiba.
“Sebenarnya saya tidak setuju terhadap bantuan itu, karena kapasitasnya hanya 2 ton, belum lagi tidak bisa digunakan untuk tomat dan lainya,” ujarnya. Ia berharap pemerintah dapat membangun Cold Storage berukuran besar yang dapat menampung sekitar 20 ton hasil pertanian.
“Kalau itu bisa dibangun, saya rasa kita bisa menstabilkan harga produksi pertanian, saya harap pemerintah lebih serius,” ucap Sabardi. Selain itu, dirinya juga berharap Pemerintah Aceh dapat menyiapkan truk pengangkut hasil pertanian untuk dibawa keluar daerah.
“Artinya, ongkos angkutan tidak lagi dibebankan kepada petani. Jadi harga beli dapat lebih meningkat. Lagian saat ini, truk atau pembeli dari luar sudah jarang ke Bener Meriah akibat harga anjlok,” tambahnya. Untuk diketahui, Cold Storage merupakan sebuah ruangan yang dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu yang mempunyai fungsi utama untuk mempertahankan mutu hasil dibidang pertanian. Diberitakan sebelumnya, petani dan pedagang tomat di Kabupaten Bener Meriah kembali membuang hasil panen ke pinggir jalan hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Pasalnya, semenjak sepekan terakhir, harga tomat di kabupaten itu terus anjlok menjadi Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per kilogram.
Di pasar induk Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, para pedagang membuang tomat di pinggiran gudang – gudang di pasar itu. Bahkan, tampak terlihat pedagang membuang tomat di bak truk pengangkut sampah milik Dinas Kebersihan kabupaten setempat.
