ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia (PYM) Malik Mahmud Al-Haytar meminta agar intelektual muda Majelis Sinergi Kalam Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (Masika ICMI) Provinsi Aceh untuk berkontribusi dalam membangun Aceh. Permintaan tersebut disampaikan PYM Malik Mahmud saat menerima audiensi pengurus Masika ICMI Aceh pada Rabu (7/9) di istana Wali Nanggroe, Banda Aceh.
Menurut PYM Malik Mahmud, Masika ICMI harus mampu memberikan peran intelektualnya dan berkontribusi dalam membangun serta memajukan Aceh. Oleh karena itu, lanjut PYM Malik Mahmud, perlu adanya perubahan mindset terutama di kalangan para generasi muda Islam Aceh agar dapat mewujudkan Aceh Hebat seperti pada masa dulu.
“Aceh punya semua potensi. Tetapi mengapa kita masih terkesan tertinggal dibanding daerah lain? Para intelektual muda harus mampu menjawab itu dengan gagasan, pemikiran dan aksi nyata,” ujar PYM Malik Mahmud.
Dikatakan PYM Malik Mahmud, Lembaga Wali Nanggroe merupakan sebuah lembaga yang mengatur kepemimpinan adat di Aceh. Lembaga ini bertindak sebagai pemersatu masyarakat Aceh di bawah prinsip-prinsip yang independen.
“Lembaga Wali Nanggroe memangku kewibawaan dan kewenangan dalam membina serta mengawasi penyelenggaraan kehidupan lembaga-lembaga adat, upacara-upacara adat, serta melaksanakan penganugerahan gelar/derajat kehormatan,” terang PYM Malik Mahmud.
Lebih lanjut PYM Malik Mahmud menerangkan bahwa Lembaga Wali Nanggroe bertindak sebagai pembina kehormatan, adat, tradisi sejarah, dan tamadun Aceh. Lembaga Wali Nanggroe adalah satu bentuk kekhususan Aceh sebagai amanah dari kesepakatan damai (MoU Helsinki).
Ketua Masika ICMI Aceh, Dr Muhammad Yasar STP MSc, mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut diwarnai dengan diskusi seputar Aceh, nasional, dan bahkan Internasional.
“Masika ICMI Aceh menyampaikan gagasan dan pokok-pokok pikiran dari sejumlah intelektual muda Islam Aceh yang telah terangkum di dalam buku Asterima Nanggroe,” ucap Yasar.
Yasar menambahkan bahwa diantara isu yang diangkat berhubungan dengan pendidikan, pembangunan dan pemberdayaan SDM, kesehatan, pertanian, teknologi, ekonomi, pemerintahan, pariwisata, politik, hingga pelaksanaan syariat Islam secara kaffah di Aceh.
Saat beraudiensi dengan PYM Malik Mahmud, Yasar didampingi beberapa perwakilan pengurus yang terdiri dari Dr Monalisa SP MSi, Darmansyah D ST, Rahmisyah SST MKeb, Dr Sri Andayani BEd MEd, dan Farah Fadhillah SE. Sementara PYM Malik Mahmud didampingi staf khusus Wali Nanggroe, Dr M Rafiq. (*)
Editor: Darmawan