ACEHSIANA.COM, Bireuen – Sekolah Sukma Bangsa (SSB) menggelar Kenduri Buku. Kenduri buku tersebut berlangsung di kompleks SSB Bireuen, pada Sabtu (3/9).
Direktur SSB Lhokseumawe, Zubir, dalam rilis yang diterima acehsiana.com, menjelaskan bahwa agenda tersebut merupakan hajatan tahunan SSB yang ditujukan untuk mengapresiasi para siswa, guru, dan karyawan yang berjuang dalam mengembangkan kemampuan literasi, khususnya menulis.
Dikatakan Zubir bahwa kegiatan tersebut menghadirkan para tamu dari unsur Pemerintahan Kabupaten Bireuen termasuk Dinas Pendidikan, para kepala sekolah, Komite Sekolah dan para pimpinan sekolah dari SSB Bireuen, SSB Lhokseumawe dan SSB Pidie.
“Dilaksanakan juga agenda daring yang berlangsung via zoom dan live IG untuk mengakomodir para siswa dan pimpinan sekolah di SSB Sigi, Sulawesi Tengah,” ujar Zubir.
Zubir menambahkan bahwa pihaknya melaukan launching 38 buku siswa dan guru yang disertai sesi khusus arahan dan motivasi oleh Dr Qismullah Yusuf.
“Beliau menceritakan tentang asal usul dan sejarah singkat dunia pendidikan tinggi di Aceh. Ia juga menyampaikan bahwa setiap siswa wajib menggantungkan cita-citanya setinggi mungkin sambil berusaha keras untuk mencapai hal apapun yang diiinginkan,” sebut Zubir.
Fachrurrazi sebagai perwakilan SSB Bireuen menyatakan betapa pentingnya menulis dan terus belajar mengejar kematangan literasi bagi para warga sekolah. Fakhrurrazi mengucapkan apresiasi besar untuk para penulis yang telah berhasil menyelesaikan karyanya pada tahun ini.
“Di depan ada jalan yang lebih terjal nan sulit, yaitu untuk terus konsisten menulis sampai nanti akhir masa.Semua orang bisa menulis tapi tidak semua orang bisa mempertahankan motivasi dan dedikasinya untuk terus menulis,” ucap Fakhrurrazi.
Sesi pagi ditutup dengan agenda penyerahan bingkisan berupa buku karya tulis siswa dan guru untuk para undangan sebagai simbolisasi telah dilakukannya prosesi launching buku-buku tersebut.
Pada sesi siang, dilakukan bedah buku karya siswa dan guru SSB. Zubir sebagai moderator mengundang seluruh pembedah dan penanggap sambil membacakan profil singkat masing-masing. Adapun para pembedah buku adalah Yarmen Dinamika, T Kemal Pasya, Ayi Jufridar dan penanggap, Nazaruddin Abdullah.
Kesempatan pertama, Ayi Jufridar membedah buku “Selaksa Eunoia” dan “Sedikit Rahasia JK Rowling.” T Kemal Fasya membedah buku yang ditulis oleh guru SSB Sigi, Sulawesi Tengah, yang berjudul “Merajut Harmoni Merefleksi Jiwa.” Sementara Yaremn Dinamika membedah buku karya guru yang berjudul “Kunci Khayali” yang ditulis oleh Fachrurrazi.
Zubir menegaskan bahwa secara umum para pembedah memberikan apresiasi besar untuk SSB karena telah berhasil menginisiasi kegiatan literasi dan mendukung para warga belajarnya untuk terus menulis dan menyelesaikan tulisannya.
“Terdapat beberapa kelemahan dari segi editing memang yang harus terus diperbaiki. Yarmen Dinamika secara khusus memberikan tips untuk membedah buku. Yaitu 7 C, cover, context, content, correct, clear, clarify dan catching. Semua tips itu bisa diterapkan oleh siapa saja dan bisa menjadi salah satu standar agar karya tulis kita bebas atau kurang kesalahan,” tutur Zubir. (*)
Editor: Darmawan