ACEHSIANA.COM, Lhokseumawe – Sebanyak 9 (sembilan) siswa SMAN 7 Lhokseumawe dipastikan lulus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2022. Kesembilan siswa tersebut lulus di Universitas Malikussaleh (Unimal) yang tersebar pada beberapa Jurusan. Kepastian tersebut berdasarkan pengumuman yang dirilis Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) pada Kamis (23/6) secara online.
Kepala SMAN 7 Lhokseumawe, Drs Mukhtaruddin MPd mengucapkan selamat kepada kesembilan siswa yang lulus SBMPTN tahun 2022. Sementara bagi yang belum lulus, Mukhtaruddin meminta untuk mendaftar pada jalur lain atau perguruan tinggi lainnya.
“Alhamdulillah 9 siswa kita lulus SBMPTN tahun 2022. Sementara sebanyak 11 siswa sudah lulus pada jalur SNMPTN tahun 2022. Hasil ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu,” ujar Mukhtaruddin.
Dikatakan Mukhtaruddin bahwa hasil yang ditorehkan siswa sekolah yang dipimpinnya tersebut tidak terlepas dari kerja keras berbagai pihak. Mulai dari Dinas Pendidikan melalui program UTBK, sekolah melalui program pendampingan sukses SNMPTN dan SBMPTN, guru yang terus menerus membimbing siswa tanpa kenal lelah, hingga siswa yang sangat bersemangat dalam mengikuti setiap program tersebut.
“Kolaborasi program ini semoga terus berlanjut pada tahun-tahun selanjutnya. Kolaborasi terbukti mampu meningkatkan hasil sesuai target,” sebut Mukhtaruddin.
Terkait seluruh siswanya lulus di Unimal, Mukhtaruddin menegaskan bahwa seluruh siswa yang mendaftar SBMPTN memang memilih Unimal tanpa ada paksaan.
“Umumnya siswa kita tinggal di seputaran Kota Lhokseumawe sehingga sangat kita pahami alasan mereka memilih Unimal. Prinsip kita adalah siswa melanjutkan ke perguruan tinggi sesuai pilihan mereka,” tegas Mukhtaruddin.
Lebih lanjut Mukhtaruddin menuturkan bahwa pihaknya akan lebih meningkatkan lagi program pendampingan SNMPTN dan SBMPTN sehingga diharapkan lebih banyak lagi siswa yang berkeinginan dan mendaftar untuk kuliah.
“Kendala kita adalah tidak semua siswa kelas XII mendaftar untuk kuliah dengan berbagai alasan. Terutama karena kondisi ekonomi keluarga sehingga keinginan kuliah semakin menipis. Meskipun kita sudah memberikan motivasi setiap saat kepada mereka,” pungkas Mukhtaruddin. (*)
Editor: Khai
