ACEHSIANA.COM, Jakarta — Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia akan mengadakan acara monumental “Hari Sejuta Kiblat” pada tanggal 27 Mei 2024.
Acara ini bertujuan untuk memanfaatkan fenomena astronomi “rahshdul qiblah”, di mana matahari akan berada tepat di atas Ka’bah, membuat bayang-bayang benda apapun menunjuk langsung ke arah kiblat.
Lebih dari satu juta warga diharapkan akan berpartisipasi dalam kegiatan serentak ini, yang akan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib, menyatakan bahwa kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang arah kiblat dan metode penentuannya.
“Ini adalah kesempatan untuk memperkuat ikatan dan rasa kebersamaan umat Islam di Indonesia,” ujar Adib.
Kegiatan ini juga akan dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai peristiwa bersejarah. Masyarakat umum diundang untuk berpartisipasi, dengan kelompok sasaran meliputi Penyuluh Agama Islam, Pondok Pesantren, Majelis Taklim, Ormas Islam, universitas, dan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM).
Berikut adalah langkah-langkah untuk berpartisipasi dalam “Hari Sejuta Kiblat”:
- Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi akan memberikan instruksi kepada Kepala Kemenag Kabupaten/Kota untuk mendaftar melalui link yang disediakan.
- Kepala Kemenag Kabupaten/Kota akan menginstruksikan Kepala KUA untuk berpartisipasi.
- Kepala KUA akan menginstruksikan penyuluh agama Islam untuk:
- Mengajak minimal 25 orang mendaftar melalui link yang disediakan.
- Memberikan penyuluhan tentang peristiwa istiwa a’zam yang terjadi pada 27 Mei 2024.
- Melaporkan kegiatan secara tertulis kepada Kepala Kemenag Kabupaten/Kota.
Informasi lebih lanjut dan perkembangan tentang “Hari Sejuta Kiblat” akan disampaikan melalui media sosial resmi Bimas Islam dan akun Instagram @harisejutakiblat.
Adib berharap, “Hari Sejuta Kiblat” akan menjadi sarana untuk memupuk keimanan, memperkokoh persatuan, dan meningkatkan kecintaan kepada Allah SWT. Kegiatan ini diharapkan menjadi refleksi spiritual yang mendalam bagi umat Islam di seluruh Indonesia. (*)
Editor: Darmawan
