Acehsiana.com – Darussalam – Wakil Mentri Pertanian (Wamentan) RI Sudaryono menerima kunjungan Pengurus ARC-PUIPT Nilam Universitas Syiah Kuala pada Senin, 11 November 2024 di Kantornya Kementrian Pertanian RI Kawasan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Tim ARC dipimpin langsung oleh Kepala ARC, Syaifullah Muhammad didampingi 7 pengurus ARC lainnya.
Menurut Syaifullah, pertemuan itu tidak direncanakan sebelumnya. Kebetulan sekitar 20 orang Tim ARC, termasuk Rektor USK, Ketua LPPM serta Dekan FEB, Dekan MIPA dan Dekan FK sedang di Jakarta untuk menghadiri launching produk skincare turunan nilam Elgeena bersama PT. Focustindo Cemerlang di Hotel Horison Ultima Bekasi. ARC juga baru menerima Global Innovation Awards 2024 dari Global Innovation Management Institute (GIMI) yang berpusat di Boston Amerika Serikat. Tahun 2024 ini GIMI Awards dilaksanakan di Barcelona Spanyol.
Syaifullah menyampaikan Sekretaris Pribadi Wamentan menghubunginya dan menyampaikan agenda pertemuan antara Wamentan dengan ARC telah dijadwalkan. Pertemuan rencananya dihadiri oleh Rektor USK Prof. Marwan. Namun karena ada agenda lain yang penting, Rektor harus ke Bandara Sukarno-Hatta dan kembali ke Banda Aceh pada hari yang sama.
Menurut Syaifullah, pertemuan berlangsung dalam suasana santai tapi serius. Wamentan Sudaryono sangat komunikatif dan bersahabat serta menyampaikan rencana-rencana pemerintah di bidang pertanian untuk menyejahterakan petani Indonesia. Di sisi lain, Syaifullah dan Pengurus ARC lainnya menyampaikan terkait hilirisasi komoditas unggulan Indonesia yaitu nilam.
Syaifullah menyampaikan bagaimana inovasi hulu-hilir nilam Indonesia khususnya di Propinsi Aceh telah dilaksanakan dengan pendekatan pentahelix. Inovasi yang telah dikembangkan ARC dalam 10 tahun terakhir telah memungkinkan proses hilirisasi produk inovatif turunan minyak nilam seperti parfum, serum antiaging, moisturizer cream, aroma terapi, medicated oil dan lain-lain dengan menggunakan komponen aktif minyak nilam. Kunci hilirisasi adalah proses purifikasi minyak nilam secara distilasi molekuler dan fraksinasi pada tekanan vakum, dimana kemudian patchouli alkohol minyak nilam dapat ditingkatkan dan penghilangan impurities (kotoran) dalam minyak nilam dapat dilakukan.
“Sudah 10 tahun proses hilirisasi berbasis riset terhadap minyak nilam telah dilakukan. Dan telah menghasilkan puluhan produk inovatif dengan nilai ekonomi tinggi” urai Syaifullah.
“Dulu 100% minyak nilam dari Indonesia diekspor seluruhnya ke manca negara. Namun saat ini kita sudah mampu melakukan purifikasi dan formulasi berbagai end produk dengan nilai tambah tinggi dan bisa dipasarkan untuk market dalam dan luar negeri” lanjut Syaifullah.
“Melalui Wamentan, kami berharap dukungan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pusat riset nilam Indonesia menjadi kelas internasional. Juga peningkatan produksi melalui budidaya, scaling up bisnis hilir nilam Indonesia dan pembangunan rumah produksi parfum serta pemberdayaan UMKM nilam” tutup Syaifullah.
Wamentan Sudaryono menyambut positif apa yang disampaikan pengurus ARC PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala tersebut. Sudaryono menyampaikan bahwa tugas pemerintah adalah menciptakan semakin banyaknya masyarakat yang sejahtera melalui berbagai program pembangunan.
Wamentan Sudaryono juga menyampaikan bahwa nilam merupakan salah satu tanaman atsiri unggulan Indonesia yang sangat diperlukan oleh berbagai negara untuk berbagai keperluan bahan baku industri.
“Kita perlu meningkatkan produksi melalui peningkatan aktivitas budidaya nilam di berbagai pelosok tanah air” ujar Sudaryono
“Kita juga perlu mengembangkan teknologi, agar bisa memroses lanjutan minyak nilam di dalam negeri serta menghasilkan perbagai produk untuk pasar dalam negeri dan ekspor. Karena selain luar negeri, pasar Indonesia cukup besar untuk berbagai end product” lanjut Wamentan Sudaryono
“Hilirisasi komoditas lokal Indonesia melalui pengembangan teknologi akan memberikan nilai tambah ekonomi yang besar, membuka lapangan kerja, serta akan menekan angka pengangguran dan kemiskian” pungkas Wamentan.
Selama 2 jam diskusi berlangsung hangat dengan tawa dan canda tapi serius antara Wamentan dengan pengurus ARC USK. Wamentan Sudaryono ternyata pernah mengikuti pendidikan di Jepang, fasih Bahasa Jepang dan sempat berbincang dalam Bahasa Jepang dengan Dr. Farid Mulana dan Dr. Irfan Zikri dari ARC yang juga pernah belajar di Jepang.
Di akhir pertemuan Syaifullah Memberi souvenir berupa parfum Neelam hasil produksi ARC dengan Koperasi Inovasi Nilam Aceh Aceh (Inovac) dengan menggunakan minyak nilam Aceh yang telah dipurifikasi.
Dalam rombongan ARC selain Kepala ARC Syaifullah Muhammad, juga dihadiri oleh Prof. Mudatsir, Prof. Cut Dewi, Dr. Sulastri, Dr. Farid Mulana, Dr. Irfan Zikri, Dewi Suryani, Rauzah Yusuf, Ismail Ramli dan Apriayanto.