Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Upacara di SMK Negeri 1 Peusangan Dipimpin Kastel Kejari Bireuen

ACEHSIANA.COM – BIREUEN – Upacara bendera Senin adalah acara rutin yang diselenggarakan di berbagai instansi dan lembaga pendidikan, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Peusangan Kabupaten Bireuen.

Di hari Senin (22/4/2024) yang cerah itu, sekitar 900-an peserta dari warga sekolah tersebut turut serta dalam upacara, termasuk Kepala SMK Negeri 1 Peusangan, Joko Triyatno S.T, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah Bireuen Abdul Hamid S.Pd M.Pd, serta Kasie Intelijen Kejaksaan Negeri Bireuen Abdi Fikri SH.,MH dan staf masing-masing.

Dalam amanatnya, Kastel menyampaikan pentingnya program pemerintah yang dikenal sebagai Jaksa Masuk Sekolah (JMS), yang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman hukum di kalangan siswa.

Abdi Fikri juga menjelaskan peran penting Jaksa dalam penegakan hukum, termasuk penanganan kasus-kasus korupsi yang merugikan negara.

Ia turut menguraikan juga kerja-kerja Jaksa dalam hal penanganan kasus korupsi timah yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.

Di Bireuen, Kejaksaan Negeri Bireuen sedang menindaklanjuti kasus BPRS Kota Juang yang merugikan negara sekitar 1,2 miliar rupiah.

Didalam Kasus BPRS itu melibatkan sejumlah pihak, termasuk direktur utama BPRS dan seorang pejabat PNS Pemkab Bireuen.

Abdi Fikri juga menjelaskan proses penanganan kasus pelanggaran hukum. Di mana setelah polisi menangkap pelaku, berkasnya kemudian diserahkan ke jaksa untuk diteliti.

Jika berkasnya lengkap dan terpenuhi unsur pidananya, tersangka akan dibawa ke persidangan hingga ada putusan hukum yang kuat. Demikianlah gambaran tugas-tugas Jaksa, tutur Abdi Fikri.

Kepada para warga Sekolah Kejuruan tersebut Abdi Fikri juga memaparkan tentang apa itu hukum, bagaimana hukuman dan bagaimana menjauhi dari hal-hal yang melanggar aturan atau melanggar undang-undang.

Sehingga diharapkan kita semua akan terjauh dari yang namanya hukuman.

Kepada anak-anak kami adalah masa depan dan menjadi acuan bagi generasi penerus kehidupan nanti di masa depan, pungkas Kastel Kejari Bireuen itu. (*)