Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Untuk Melihat Kerusakan Paru-Paru Akibat Corona, Para Ahli Gunakan Virtual Reality

Untuk-Melihat-Kerusakan-Paru-Paru-Akibat-Corona-Para-Ahli-Gunakan-Virtual-Reality

ACEHSIANA.COM – WASHINGTON, Para peneliti di AS, Pertama kalinya, menggunakan virtual reality (VR) untuk melihat bagaimana virus corona menyerang paru-paru Serta membunuh Manusia.

Menurut pemberitaan news.sky.com, Rabu, gambar tersebut dilukiskan oleh para ahli dari Rumah Sakit Universitas George Washington (GWHU), Washington DC.

Disebutkan, virus covid-19 memberikan dampak yang sangat serius terhadap paru-paru.

Paling mengerikan lagi Pasien yang selamat pun akan mengalami kesulitan bernapas seumur hidupnya.

Gambar virtual tersebut yang dikeluarkan oleh GWHU yang diambil dari pasien covid-19 pertama di rumah sakit tersebut, yang masuk pada pertengahan bulan Maret lalu.

Dari gambar virtual tersebut, diketahui bahwa area berwarna hijau menunjukkan jaringan paru-paru yang sudah dirusak oleh virus covid-19.

Dokter Keith Mortman adalah Kepala Bedah Toraks di Rumah Sakit Universitas George Washington menjelaskan bahwa terapat perbedaan yang sangat mencolok antara paru-paru abnormal yang terinfeksi virus serta jaringan paru-paru yang lebih sehat dan berdekatan,” kata dr Keith Mortman.

Kerusakan yang bisa kita lihat bahwa tidak diisolasi di salah satu bagian paru-paru.

Ini adalah kerusakan yang parah pada kedua paru-paru secara difus, jelas dr Keith.

Kerusakan yang dimaksud oleh dr Keith bahwa bisa datang dalam bentuk penyakit, seperti pneumonia atau sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) yang menghentikan oksigen menuju organ vital.

Normalnya, oksigen akan masuk ke tenggorokan dan menuju ke paru-paru.

Melalui sel darah merah, oksigen akan diedarkan ke jantung dan seluruh tubuh.

Bagi penderita ARDS, penyakit ini akan menghentikan oksigen sebelum sampai ke paru-paru.

Melalui podcast, dr. Keith mengatakan bahwa kerusakan yang terlihat dalam gambar juga menunjukkan COVID-19 dapat memiliki efek jangka panjang pada korban yang paling kritis.

Hal ini dimulai sebagai infeksi virus, tetapi Anda dapat melihat bahwa itu menjadi peradangan yang parah di paru-paru, dan ketika hal itu tidak mereda maka hal tersebut akan menjadi jaringan parut, dan menciptakan kerusakan jangka panjang,” ujar dr. Keith.

Itu benar-benar bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk bernapas dalam jangka panjang, tegasnya.

Sejauh ini, dr Keith mengatakan bahwa sebagian besar orang yang terinfeksi dengan gejala ringan ataupun tidak memiliki gejala akan pulih dengan baik.

Sedangkan sekitar 20% dari orang yang terkena virus akan mengalami perkembangan penyakit dan kemungkinan besar akan menjadi lebih parah.

Menurutnya, orang-orang yang selama ini mengindahkan peringatan dari para ahli kesehatan dapat melihat gambar virtual dari mereka.

Dokter Keith berharap masyarakat dapat melihat gambar-gambar ini dan mulai memahami mengapa situasi pandemi ini begitu serius tanpa membeda-bedakan orang yang akan dijangkitinya.

Orang-orang yang sejauh ini tidak mengindahkan peringatan dari para profesional kesehatan masyarakat dapat melihat gambar-gambar ini dan kerusakan yang disebabkan di paru-paru, dan mengapa paru-paru pasien ini gagal sampai membutuhkan ventilator mekanik, kata dr Keith.

GHWU memang sudah menggunakan teknologi VR Teater Bedah sejak tahun 2016.

Teknologi ini digunakan untuk perencanaan bedah dan untuk mendidik pasien.

Gambar virtual yang berhasil mereka lukiskan merupakan gambar paru-paru dari seorang pria berusia akhir 50-an.

Ia merupakan pasien covid-19 yang memiliki gejala ringan seperti demam, batuk, sesak napas.

Namun seterusnya, kondisinya memburuk dan kemudian dilakukan perawatan di rumah sakit karena membutuhkan ventilator.

Ketika kondisinya semakin meningkat, ia akhirnya dipindahkan ke GWUH untuk perawatan yang lebih intensif yang disebut dengan oksigenerasi membran ekstrakorporeal.