ACEHSIANA.COM, Banda Aceh — Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar Seminar Nasional Pembangunan Pertanian 2024 sebagai bagian dari rangkaian perayaan Milad ke-60 dan Lustrum XII fakultas tersebut.
Acara ini menghadirkan Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pertanian (PPSDMP) Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Siti Munifah, M.Si, sebagai narasumber utama.
Dalam paparannya yang disampaikan secara online, Dr. Siti Munifah menjelaskan bahwa pertanian Indonesia saat ini tengah bertransformasi dari konsep natural farming menuju modern farming.
“Pendapatan petani tidak lagi hanya bergantung pada aktivitas di lahan. Mereka harus mampu memanfaatkan potensi di bagian hilir, seperti pengolahan (processing), distribusi, serta pemasaran (market/store),” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Siti Munifah menekankan pentingnya digitalisasi pertanian, pertanian presisi, dan smart farming yang menjadi ciri khas petani milenial.
Modernisasi sektor pertanian ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing petani Indonesia di era globalisasi.
Seminar tersebut dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si.
Dalam sambutannya, Prof. Agussabti menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Fakultas Pertanian USK dalam menyelenggarakan seminar yang relevan dengan tantangan pertanian masa kini.
Acara ini juga menghadirkan narasumber lain secara offline, antara lain Dekan Fakultas Pertanian USK, Prof. Ir. Sugianto, M.Sc., Ph.D; Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir. Cut Huzaimah, MP; serta Kepala Dinas Pangan Aceh, Drs. Surya Rayendra.
Para pembicara ini memberikan perspektif mengenai kebijakan dan inovasi lokal dalam mendukung transformasi pertanian di Aceh.
Sementara itu, Penanggung Jawab Kegiatan, Dr. Yusmanizar, ST., MP, menjelaskan bahwa seminar ini merupakan bagian dari upaya Fakultas Pertanian USK untuk memperkuat sinergi antara akademisi, pemerintah, dan praktisi dalam pengembangan sektor pertanian.
“Kami berharap seminar ini dapat menjadi wadah diskusi yang konstruktif untuk memajukan pertanian di Indonesia, khususnya di Aceh,” tutur Yusmanizar.
Seminar ini juga dihadiri oleh Penjabat (PJ) Gubernur Aceh sebagai keynote speaker, yang memberikan dukungan penuh terhadap transformasi pertanian di wilayah Aceh sebagai bagian dari program nasional.
Dengan adanya modernisasi dan digitalisasi pertanian, diharapkan petani Indonesia dapat lebih berdaya saing di pasar global serta mampu meningkatkan kesejahteraan mereka melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi terkini. (*)
Editor: Darmawan