Acehsiana.com – Bireuen – Tim Majelis Pendidikan Aceh (MPA) yang terdiri dari Prof. Dr. Sofyan, M.Pd dan Drs. Saiful, M.Pd, melakukan kunjungan ke wilayah Cabang Dinas (Cabdin) Bireuen untuk mengevaluasi pelaksanaan program literasi dan numerasi di sekolah-sekolah. Kunjungan ini meliputi SMAN 3 Bireuen, SMAN 1 Bireuen, dan MAN 2 Bireuen pada Senin, 1 Juli 2024.
Saat pertemuan dengan Kepala Cabdin Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd., tim MPA mendiskusikan pelaksanaan program literasi di sekolah-sekolah Bireuen. Abdul Hamid menjelaskan bahwa kegiatan literasi sudah berjalan dengan baik di SMA dan SMK Bireuen, di mana siswa diwajibkan membaca buku selama 10 menit sebelum pelajaran dimulai setiap hari dan kemudian diminta untuk menceritakan kembali apa yang telah mereka baca. Beberapa sekolah juga mengajarkan siswa untuk membuat resume dan menulis cerita hasil pemikiran mereka sendiri, yang kemudian dibukukan dalam antologi karya siswa setiap tahunnya.
Tim berkunjung ke MAN 2 Bireuen. Wakil Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Bireuen Bidang Kurikulum sekaligus guru matematika di MAN 2 Bireuen mengungkapkan bahwa meskipun upaya telah dilakukan untuk meningkatkan minat baca dengan menyediakan pojok baca di setiap sudut kelas, banyak siswa masih kesulitan dalam memahami konsep dasar matematika. Hal ini menyebabkan guru sering kali harus mengulang materi dasar seperti perkalian dan pembagian yang seharusnya sudah dipahami di tingkat sekolah dasar.
Situasi serupa ditemukan di SMAN 3 Bireuen. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum sekaligus guru fisika menjelaskan bahwa selain kesulitan dalam memahami konsep dasar matematika, banyak siswa juga kesulitan memahami isi bacaan sehingga sulit untuk menceritakan kembali apa yang mereka baca. Namun, ada sejumlah siswa yang sangat mahir dalam literasi dan secara rutin menghasilkan antologi tulisan setiap tahunnya.
Prof. Dr. Sofyan dan Drs. Saiful dari tim MPA menyatakan bahwa mereka akan merangkum hasil temuan dari kunjungan ini dan menyampaikannya kepada Gubernur Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh. Laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga untuk mencari solusi dalam meningkatkan nilai literasi dan numerasi dalam rapor pendidikan Aceh ke depan.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya MPA untuk memahami permasalahan mendasar yang menyebabkan rendahnya nilai literasi dan numerasi di Aceh dan menemukan langkah-langkah perbaikan yang dapat diterapkan di seluruh wilayah.
