ACEHSIANA.COM – Kementerian Luar Negeri Suriah dengan tegas mengutuk serangan udara yang dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap lebih dari 85 sasaran di Suriah dan Irak.
Pada Jumat, 2 Februari 2024, militer AS melakukan serangan udara di puluhan lokasi di Irak dan Suriah yang digunakan oleh milisi dukungan Iran dan Garda Revolusi Iran.
Serangan ini merupakan pembalasan atas insiden sebelumnya, di mana tiga tentara AS tewas akibat serangan pesawat tak berawak di Yordania pada Minggu, 28 Januari 2024.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam tindakan AS tersebut. Menurut Suriah, serangan ini telah memicu konflik di Timur Tengah dan dianggap sangat berbahaya.
Presiden AS, Joe Biden, telah menyatakan bahwa akan ada lebih banyak tindakan di masa depan.
Meskipun serangan AS tidak langsung menargetkan Iran atau para pemimpin senior Pasukan Quds Garda Revolusi di dalam perbatasannya, AS berusaha mencegah konflik semakin memanas.
Namun, Iran membantah berada di balik serangan di Yordania. Situasi ini semakin memperumit ketegangan di wilayah tersebut, dan dunia menantikan perkembangan lebih lanjut. (*)
Editor: Darmawan