Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

SMAN 7 Lhokseumawe Terpilih sebagai Sekolah Piloting elevAIte Indonesia, Tingkatkan AI Fluency dan Coding di Kalangan Siswa

SMAN 7 Lhokseumawe Terpilih sebagai Sekolah Piloting elevAIte Indonesia: Tingkatkan AI Fluency dan Coding di Kalangan Siswa
Guru SMAN 7 Lhokseumawe saat mengikuti pelatihan coding

ACEHSIANA.COM, Lhokseumawe – SMAN 7 Lhokseumawe terpilih sebagai salah satu Sekolah Piloting elevAIte Indonesia, sebuah program penguatan literasi Kecerdasan Artifisial (AI) yang digagas oleh PT Microsoft Indonesia dan Kementerian Komunikasi dan Digital, dengan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Hal ini tertuang dalam Surat Dirjen PAUD Dikdasmen No. 2825/C/DM.00.02/2025 dan PT Microsoft Indonesia No. 02/PS/III/25.

Program elevAIte Indonesia merupakan bagian dari strategi besar menuju Indonesia Emas 2045, yang menargetkan peningkatan keterampilan digital di kalangan pelajar dan guru, khususnya dalam AI Fluency dan Coding.

Kepala SMAN 7 Lhokseumawe, Drs. Mukhtaruddin, M.Pd., mengungkapkan rasa syukur atas penunjukan sekolahnya sebagai salah satu sekolah percontohan dalam program ini.

“Alhamdulillah, kita sudah melatih guru tentang AI Fluency dan Coding. Selanjutnya, kita akan melatih 100 siswa setelah lebaran, Insya Allah,” ujar Mukhtaruddin.

Dikatakannya, dalam program ini, siswa akan dibekali keterampilan coding menggunakan platform Microsoft, yakni Minecraft Education.

Selain SMAN 7 Lhokseumawe, SMAN 9 Banda Aceh juga ditunjuk sebagai Sekolah Piloting elevAIte Indonesia dari 59 sekolah terpilih di seluruh Indonesia.

Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah lain dalam menerapkan literasi AI dan keterampilan coding di lingkungan pendidikan.

Pentingnya AI Fluency dan Coding di Era AI

Guru-guru SMAN 7 Lhokseumawe sendiri telah mendapatkan pelatihan dari Microsoft Innovative Educator Expert (MIEE), Jon Darmawan, S.Pd., M.Pd., yang juga merupakan kandidat doktor Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Medan (Unimed).

Menurut Darmawan, Di era digital saat ini, AI telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, baik dalam dunia kerja, industri, maupun pendidikan.

Kemampuan memahami AI (AI Fluency) menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan agar siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi berbasis AI.

AI Fluency mengajarkan siswa bagaimana AI bekerja, bagaimana cara berpikir secara algoritmik, serta bagaimana AI dapat digunakan secara etis dan bertanggung jawab.

Sementara coding adalah keterampilan dasar yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan AI, membangun aplikasi, serta memahami logika pemrograman yang menjadi dasar dari banyak teknologi modern.

Program elevAIte Indonesia dengan pendekatan berbasis Minecraft Education menawarkan pengalaman belajar yang interaktif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa.

Dengan metode ini, diharapkan siswa tidak hanya memahami konsep AI dan coding secara teori, tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam proyek-proyek nyata.

Dukungan Kadisdik Aceh

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Marthunis ST DEA, memberikan apresiasi atas terpilihnya SMA Negeri 7 Lhoseumawe dan SMA Negeri 9 Banda Aceh terpilih sebagai Sekolah Piloting elevAIte Indonesia.

Katanya, kemampuan Coding dan AI adalah kebutuhan masa kini. Kompetensi Coding sebagai basis implementasi kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) harus dimiliki oleh siswa Aceh agar SDM Aceh tidak dikalahkan dengan perkembangan AI dan mampu mengendalikan perkembangan teknologi AI ke depan.

Karena itu, siswa Aceh harus dibekali dengan cara berpikir komputasi (computational thinking) yang runut, runtut dan logis serta ilmiah.

“Saya sangat mendukung kegiatan ini dan mendorong kegiatan ini pada lebih banyak sekolah dan siswa di Aceh,” ucap Marthunis.

Dengan keterlibatan SMAN 7 Lhokseumawe dalam program ini, diharapkan akan lahir generasi muda yang tidak hanya siap menghadapi tantangan di era digital, tetapi juga mampu menciptakan inovasi berbasis AI untuk kemajuan bangsa. (*)

Editor: Khai