Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

SMAN 1 Matangkuli Luncurkan “Aplikasi Cerdas” untuk Cegah Anak Putus Sekolah

SMA Negeri 1 Matangkuli Luncurkan “Aplikasi Cerdas” untuk Cegah Anak Putus Sekolah

ACEHSIANA.COM, Lhoksukon – Upaya pencegahan anak putus sekolah kini memasuki babak baru di SMA Negeri 1 Matangkuli. Sekolah tersebut resmi meluncurkan Aplikasi Cerdas (Cegah Anak Rentan dari Ancaman Putus Sekolah), sebuah sistem digital peringatan dini (early warning system) yang dirancang untuk mendeteksi dan menangani siswa berisiko putus sekolah secara cepat dan tepat.

Program inovatif ini digagas langsung oleh Kepala SMA Negeri 1 Matangkuli, Khairuddin, S.Pd., M.Pd., sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial terhadap meningkatnya kasus anak rentan putus sekolah (ARPS) di wilayahnya.

Berdasarkan data sekolah, setiap tahun terdapat sekitar 10 hingga 20 siswa yang tidak melanjutkan pendidikan karena berbagai faktor, seperti ekonomi, kondisi keluarga (broken home), kesehatan, dan rendahnya motivasi belajar.

Melalui Aplikasi Cerdas, tim yang terdiri dari guru Bimbingan Konseling, wali kelas, dan perwakilan guru wali dapat memantau kehadiran siswa, mengidentifikasi penyebab kerentanan, serta memberikan intervensi sesuai kebutuhan, mulai dari bantuan ekonomi, pendampingan keluarga, hingga coaching motivasi belajar.

Seluruh data dan progres penanganan terekam secara real-time, sehingga meningkatkan kolaborasi antar guru sekaligus memastikan transparansi dalam pengambilan keputusan.

Khairuddin menjelaskan, aplikasi ini lahir dari semangat kolaborasi dan empati.

“Kami ingin setiap anak mendapatkan haknya untuk belajar tanpa terhalang faktor apa pun. Aplikasi Cerdas membantu kami bertindak cepat sebelum terlambat,” ujarnya.

Gerakan Cerdas SMA Negeri 1 Matangkuli merupakan tindak lanjut dari program nasional Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk pencegahan anak rentan putus sekolah.

Uniknya, seluruh sistem dan kegiatan pendukung dijalankan secara sukarela oleh warga sekolah serta didanai melalui partisipasi komite dan donasi masyarakat, tanpa menggunakan dana BOS.

Selain menjadi sistem peringatan dini, Cerdas juga memperkuat nilai-nilai pembelajaran mendalam (deep learning) di lingkungan sekolah.

Dengan pendekatan berbasis data dan empati, program ini mengintegrasikan pendidikan, teknologi, dan nilai kemanusiaan dalam satu ekosistem yang saling mendukung.

“Cerdas bukan hanya aplikasi, tetapi gerakan moral bersama,” tegas Khairuddin.

Ia berharap inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Aceh dan Indonesia untuk memastikan tidak ada lagi anak yang kehilangan haknya untuk bersekolah.

Peluncuran Aplikasi Cerdas menjadi tonggak penting dalam transformasi pendidikan berbasis teknologi di Aceh Utara, menegaskan komitmen SMA Negeri 1 Matangkuli sebagai pelopor dalam pencegahan anak putus sekolah melalui inovasi dan empati. (*)

Editor: Darmawan