ACEHSIANA.COM, Calling – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 untuk jenjang SMA,SMK dan SLB sudah dimulai sejak 2 Juni 2020 secara serentak di Aceh, hal tersebut sesuai dengan surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan Aceh No.800/A.3/585/2020 tentang Petunjuk Teknis PPDB pada SMA, SMK, dan SLB.
Mayoritas sekolah merekrut siswa secara online atau secara langsung di sekolah, namun Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Aceh Jaya mempunyai cara tersendiri, yaitu dengan cara “home visit” atau terjun langsung ke rumah-rumah calon siswa.
Plt. Kepala SLBN Aceh Jaya Maswadi, S.Pd mengatakan anak-anak disabilitas harus diistimewakan dalam pendidikan, makanya pelaksanaan PPDB tahun ini dilakukan dengan cara terjun langsung ke rumah calon siswa agar mereka lebih mudah untuk mendaftar
“Kita harus istimewakan mereka, makanya kami langsung rekrut siswa dari rumah ke rumah, supaya calon siswa lebih mudah untuk mendaftar dan tidak perlu lagi kesekolah, apalagi diantara mereka memiliki keterbatasan, baik biaya maupun fisik” ujar Maswadi.
Selain itu tambah Maswadi, dengan kehadiran ke rumah siswa, pihak sekolah dapat memotivasi langsung para calon siswa dan orang tua agar anak-anak berkebutuhan khusus atau difabel memiliki minat dan percaya diri untuk bersekolah.
Maswadi juga mengharapkan keberadaan SLB di Aceh Jaya sudah seharusnya dimanfaatkan oleh masyarakat dan orang tua agar mau menyekolahkan anak berkebutuhan khusus yang ada disekitarannya.
“Mereka (anak berebutuhan khusus) mempunyai hak untuk mengecap pendidikan yang sama seperti anak normal lainnya, karena pendidikan adalah hak semua anak bangsa, maka orang tua dan masyarakat harus ikut andil untuk meyekolahkan mereka” tegas Maswadi
Sementara Ketua Panitia PPDB SLBN Aceh Jaya Rini Kurniasih mengatakan panitia telah melakukan sosialisasi di tiga kecamatan dengan berbekal data anak berkebutuhan khusus usia sekolah yang diberikan oleh Dinas Sosial Aceh Jaya sebanyak 165 orang.
“Sampai hari ini (Rabu, 10/6/2020) kami telah berhasil merekrut beberapa siswa dari tiga kecamatan yaitu Krueng Sabee, Setia Bakti dan Panga, InsyaAllah akan kami lanjutkan di enam kecamatan lainnya” ungkap Rini
Pada saat perekrutan, orang tua calon siswa menyampaikan juga keluhannya pada panitia, ada diantara mereka yang masih kurang percaya diri (minder) untuk bersekolah karena keterbasanan yang mereka miliki, ada juga yang mengkwatirkan tentang jarak tempuh yang sangat jauh dari rumah kesekolah, karena sekolah belum memiliki transportasi khusus untuk siswa.
Menyangkut transportasi, menurut Rini sampai saat ini sekolah belum berhasil mendapatkan solusinya, namun pihak sekolah terus berusaha agar transportasi khusus siswa disabilitas segera terealisasi.
“Mohon do’anya, kami pihak sekolah terus melakukan berbagai upaya agar segera tersedianya transportasi khusus untuk siswa, sehingga mereka tidak terkendala untuk bersekolah” ungkap Rini kepada orang tua calon siswa. (*)