Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi
OPINI  

Skill, Komunikasi, dan Attitude sebagai Kunci Sukses di Dunia Kerja

Dunia kerja bukan sekadar tempat mencari nafkah, tetapi medan perjuangan di mana hanya mereka yang memiliki keunggulan sejati yang akan bertahan. Di era yang dipenuhi perubahan cepat dan persaingan ketat, gelar akademik bukan lagi satu-satunya penentu kesuksesan. Perusahaan, baik dari sektor swasta maupun BUMN, kini lebih selektif dalam memilih talenta. Mereka tidak hanya mencari individu dengan nilai akademik cemerlang, tetapi juga mereka yang memiliki keterampilan teknis yang relevan, komunikasi yang kuat, serta attitude yang mencerminkan profesionalisme sejati.

Berulang kali, dunia industri mengungkapkan harapannya agar lulusan perguruan tinggi lebih siap menghadapi realitas dunia kerja. Tidak sedikit yang memiliki wawasan luas, tetapi lemah dalam praktik. Ada yang menguasai teori dengan baik, tetapi kesulitan berkomunikasi secara efektif. Ada pula yang memiliki kompetensi unggul, namun kurang menunjukkan profesionalisme dalam bersikap. Realitas ini menjadi pengingat bahwa dunia akademik harus selaras dengan kebutuhan industri, dan setiap individu perlu membekali diri lebih dari sekadar menyelesaikan kurikulum.

Skill: Pilar Kesiapan dalam Dunia Profesional

Keterampilan adalah mata uang berharga dalam dunia kerja. Seiring dengan kemajuan teknologi dan transformasi industri, tuntutan keterampilan semakin kompleks. Kemampuan analitis, pemecahan masalah, penguasaan teknologi, dan kecakapan dalam menyikapi perubahan menjadi aspek yang tak terelakkan. Dalam laporan Future of Jobs Report 2023 oleh World Economic Forum, disebutkan bahwa keterampilan berpikir kritis dan inovasi adalah dua aspek yang paling dibutuhkan dalam lima tahun ke depan.

Di berbagai perusahaan, keluhan yang kerap muncul adalah kurangnya kesiapan teknis di kalangan lulusan baru. Mereka dihadapkan pada sistem kerja yang dinamis, namun banyak yang masih terjebak dalam pola pikir akademis yang kaku. Sertifikasi keahlian, pengalaman magang, dan keterampilan berbasis industri harus menjadi modal utama yang menemani setiap langkah seorang pencari kerja. Tanpa itu, gelar akademik hanyalah selembar kertas yang tak berbobot di mata industri.

Namun, di balik semua itu, soft skills juga memegang peranan penting. Kecakapan dalam bekerja dalam tim, ketahanan dalam menghadapi tekanan, serta fleksibilitas dalam menyikapi perubahan adalah kualifikasi yang semakin dihargai oleh dunia kerja. Menurut survei McKinsey & Company (2022), sebanyak 75% perusahaan lebih memilih kandidat dengan soft skills yang kuat dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan kecakapan teknis semata.

Komunikasi: Keterampilan yang Meningkatkan Nilai Diri

Kemampuan komunikasi yang baik bukan hanya tentang berbicara dengan lancar, tetapi juga mencerminkan kemampuan menyampaikan ide secara efektif, membangun relasi, serta bernegosiasi dengan baik. Di dunia kerja, mereka yang mampu berbicara dengan jelas, menulis dengan sistematis, dan menyampaikan gagasan dengan penuh percaya diri akan lebih dihargai dibandingkan mereka yang hanya menguasai teori.

Dalam dunia yang semakin global, komunikasi tidak lagi terbatas pada bahasa ibu. Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, menjadi faktor kunci yang membuka banyak peluang dalam dunia kerja. Bahasa adalah jembatan yang menghubungkan seseorang dengan peluang lebih besar di tingkat internasional. Dalam survei yang dilakukan oleh Cambridge English (2022), lebih dari 85% perusahaan global menganggap kemampuan berbahasa Inggris sebagai faktor utama dalam promosi dan pengembangan karier karyawan.

Namun, banyak lulusan perguruan tinggi masih menghadapi tantangan besar dalam berkomunikasi dalam bahasa Inggris, baik secara lisan maupun tulisan. Padahal, dalam dunia profesional, bahasa asing diperlukan untuk berbagai keperluan strategis, seperti berkomunikasi dengan klien dan mitra bisnis lintas negara, menganalisis dokumen teknis dan laporan internasional, serta menyusun proposal dan presentasi kerja dengan standar global. Selain itu, banyak sertifikasi internasional yang menjadi syarat untuk meningkatkan kompetensi di berbagai bidang industri hanya tersedia dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.

Lebih dari itu, penguasaan bahasa asing bukan hanya soal memahami kosakata dan tata bahasa, tetapi juga kemampuan menyampaikan ide dengan percaya diri dalam berbagai situasi profesional. Banyak individu yang memiliki pemahaman bahasa Inggris yang baik secara pasif, tetapi kesulitan ketika harus berbicara atau menulis dalam konteks formal. Oleh karena itu, membiasakan diri berlatih berbicara, mendengar, menulis, dan membaca dalam bahasa asing menjadi investasi yang tak ternilai.

Selain bahasa Inggris, penguasaan bahasa lain seperti Mandarin, Jepang, Arab, atau bahasa-bahasa Eropa juga semakin bernilai di era globalisasi. Banyak perusahaan multinasional lebih memilih kandidat yang memiliki kemampuan lebih dari satu bahasa asing, karena hal ini mencerminkan keterbukaan mereka terhadap kerja sama lintas budaya dan pasar global. Maka, menguasai bahasa asing bukan lagi sekadar nilai tambah, tetapi menjadi keharusan bagi mereka yang ingin melangkah lebih jauh dalam dunia profesional.

Attitude: Karakter yang Menentukan Nasib Karier

Seseorang bisa memiliki keterampilan yang luar biasa dan komunikasi yang memukau, tetapi jika attitude-nya buruk, maka semua keunggulan itu akan pudar. Sikap kerja, kedisiplinan, tanggung jawab, dan integritas adalah fondasi utama dalam membangun karier yang berkelanjutan.

Banyak perusahaan mengeluhkan bahwa ada lulusan yang memiliki kompetensi teknis mumpuni, tetapi gagal dalam aspek karakter. Mereka kurang inisiatif, tidak mampu bekerja dalam tim, atau kesulitan menerima kritik. Menurut Harvard Business School (2021), 85% kesuksesan dalam dunia kerja ditentukan oleh attitude, sementara hanya 15% bergantung pada keterampilan teknis.

Dalam dunia profesional, attitude yang baik akan membuat seseorang lebih mudah dipercaya, dihargai, dan diberikan tanggung jawab lebih besar. Disiplin dalam bekerja, ketekunan dalam belajar, serta kesediaan untuk terus berkembang adalah nilai-nilai yang akan membawa individu menuju puncak kesuksesan.

Kesimpulan: Menempa Diri untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

Dunia kerja telah berubah. Ia tidak lagi hanya menilai dari ijazah, tetapi dari kemampuan yang nyata, komunikasi yang efektif, dan karakter yang kuat. Setiap individu yang ingin meraih kesuksesan harus mulai menata diri, memperkuat keterampilan, meningkatkan kemampuan komunikasi, serta membangun sikap kerja yang profesional.

Kesuksesan tidak datang bagi mereka yang hanya menunggu kesempatan, tetapi bagi mereka yang menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Maka, saat pintu kesempatan terbuka, mereka yang siaplah yang akan melangkah masuk dengan penuh keyakinan. Kini, pertanyaannya bukan lagi apakah kita memiliki impian besar, tetapi apakah kita telah membangun diri untuk layak meraihnya?

 

Oleh : Ir. Muhammad Hatta, SST. MT. CPS. CPPS. CMPS. CCLS. CTRS. CCHS
Koordinator Humas dan Kerjasama Politeknik Negeri Lhokseumawe