Acehsiana.com – Bireuen – Mengawali pagi Jumat, siswa SMKN 1 Simpang Mamplam di Kabupaten Bireuen menggelar kegiatan wirid Yasiin yang rutin diadakan setiap minggu. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan siswa dengan nilai-nilai agama Islam, sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Sekolah, Drs. Fadli MM, kepada media ini.
Kegiatan wirid Yasiin dilaksanakan di halaman sekolah dan mendapatkan sambutan hangat dari seluruh warga sekolah. Tidak hanya siswa, para guru juga turut serta dalam kegiatan ini. Mereka terlihat khusyuk membaca Surat Yasiin di bawah bimbingan pimpinan Dayah terdekat yang diundang khusus untuk memberikan tausiyah dan memimpin doa.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Bireuen, Abdul Hamid SPd MPd, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif kepala sekolah dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang inovatif dan bernuansa islami. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat sesuai dengan kearifan lokal masyarakat Aceh, terutama di Kabupaten Bireuen yang dikenal dengan julukan Kota Santri.
“Kegiatan wirid Yasiin ini tidak hanya menanamkan nilai-nilai agama pada siswa, tetapi juga mempererat hubungan antara sekolah dengan masyarakat sekitar. Ini adalah bentuk nyata dari pendidikan karakter yang sangat penting dalam pembentukan generasi muda,” ungkap Hamid.
Selain di SMKN 1 Simpang Mamplam, kegiatan wirid Yasiin pagi Jumat juga dilaksanakan di seluruh sekolah negeri dalam wilayah Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen. Hal ini menunjukkan komitmen dinas pendidikan dalam mendukung program-program yang mengedepankan nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal.
Kegiatan wirid Yasiin di SMKN 1 Simpang Mamplam ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lainnya. Dengan adanya kegiatan ini, siswa tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan secara akademis, tetapi juga penguatan karakter dan spiritual yang sangat penting bagi perkembangan pribadi mereka.
“Semoga kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dengan konsisten dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar,” tutup Hamid.