ACEHSIANA.COM, Lhokseumawe – Siswa SMAN 5 Lhokseumawe, Sadikul Akbar (16) yang tenggelam hampir seminggu di pantai Ujong Batee Gampong Ujong Blang Kota Lhokseumawe akhirnya ditemukan meninggal dunia. Penemuan jasad siswa kelas XI tersebut terjadi pada Minggu (1/12) sekitar pukul 06.00 WIB.
Informasi penemuan jasad remaja asal Krueng Seunong Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara itu dengan cepat menyebar di media sosial. Sebuah video berdurasi 8 menit 36 detik menunjukkan bagaimana proses evakuasi jasad korban yang dilakukan oleh pihak Basarnas.
Ketua SAR Lhokseumawe, M Idrus menjelaskan bahwa jasad Sadikul Akbar terlihat oleh nelayan dalam kondisi terapung dengan jarak sekitar 1 mil dari lokasi tenggelam. Nelayan yang melihat jasad tersebut, lanjut Idrus, menghubungi Panglima Laot dan Panglima Laot menghubungi pihaknya.
“Begitu kita mendapatkan laporan tersebut, kita langsung bergerak untuk mengevakuasi korban. Korban kemudian kita bawa ke rumah sakit,” kata Idrus.
Penemuan jasad Sadikul Akbar setidaknya mengobati kegelisahan dan kesedihan Ibu kandung korban. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sang bunda, Zainabon dengan setia terus menunggu anaknya di tepi pantai Ujong Batee. Wanita paruh baya itu sangat berharap agar putra bungsunya segera ditemukan dalam kondisi apapun. Sudah lima hari lima malam ia menanti anaknya di tepi pantai tersebut.
Sambil menatap lautan luas, janda enam anak itu mengisahkan bahwa Sadikul Akbar terseret arus gelombang tinggi. Menurutnya, anaknya tidak menunjukkan tanda-tanda yang aneh sebelum kejadian tersebut. Hanya saja, lanjut Zainabon, anaknya lebih sering tidur di rumah.
“Sudah lima hari lima malam saya menunggu disini. Makan dan minum terkadang diantar oleh keluarga. Bahkan warga disini turut membantu memberi makanan kepada saya. Dalam tenda yang disediakan petugas ini saya tidur jika sudah malam,” tutur Zainabon dengan mata berkaca-kaca.
Dalam penantian tersebut, Zainabon hanya ditemani anak dan kerabatnya. Suaminya sudah meninggal dunia lima tahun yang lalu.
“Ditempat ini setiap malam selalu diadakan tahlilan dan warga disini selalu datang menemani kami tahlilan. Saya berharap anak saya ditemukan walaupun sudah menjadi jenazah,” ucap Zainabon.
Zainabon sedih saat mendengar petugas gabungan akan mengakhiri pencarian pada Minggu (1/12). Tetapi ia tidak dapat memaksa sambil tetap menanti putranya tersebut pulang atau ditemukan. Ia beserta keluarganya akan melakukan tahlilan dirumah jika pencarian dihentikan.
Zainabon sangat yakin bahwa anaknya itu tidak jauh dari tepi pantai. Menurut Zainabon, teman anaknya yang bernama Aris Maulana pernah bermimpi didatangi Sadikul Akbar. Dalam mimpi tersebut, anaknya berpesan bahwa jangan jauh-jauh mencarinya. Anaknya juga dalam mimpi itu, lanjut Zainabon, mengatakan bahwa ia terjepit dalam bati sehingga tidak dapat bangaun.
Salah seorang guru SMAn 5 Lhokseumawe, Nurul Salwa SPd melalui laman facebooknya memberitahukan bahwa pada Sabtu (30/11) malam akan diadakan tahlilan ditepi pantai untuk mendoakan semoga Sadikul Akbar cepat ditemukan. Nurul berharap agar seluruh warga ikut mendoakan anak didiknya itu.
Sadikul Akbar diperkirakan tenggelam lima hari yang lalu saat mandi bersama temannya di pantai Ujong Bate Gampong Ujong Blang Kota Lhokseumawe. Saat mau pulang, Sadikul kembali je laut untuk mandi karena badannya sangat panas. Saat mandi tersebut, Sadikul minta tolong dan temannya berusaha untuk membantu. Tetapi arus ombak terus menyeretnya ke bawah laut. Sadikul meminta tolong sambil terus melambaikan tangan. Temannya masih sempat melihat kepalanya pada jarak delapan meter hingga menghilang. (*)
Editor: Darmawan