Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Sekretaris Pergunu Aceh Besar Juara I Lomba Inobel Era Covid-19 Guru Madrasah Aceh

Sekretaris Pergunu Aceh Besar Juara I Lomba Inobel Era Covid-19 Guru Madrasah Aceh
Para Juara Inobel Era Covid-19 Kanwil Kemenag Aceh (doc. fb/candrasihotang)

ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Sekretaris Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Aceh Besar yang juga guru MIN 7 Banda Aceh meraih juara I Lomba Inovasi Pembelajaran (Inobel) Era Covid-19 kategori Guru Madrasah tingkat Provinsi Aceh. Sementara juara II diraih oleh Sekretaris Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Subulussalam yang juga guru MTsN 1 Subulussalam, Candra Sihotang. Juara III diperoleh guru MTsN 3 Aceh Tengah, Zuyyina.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 13 – 15 November 2020 oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh di Hotel Permata Hati, Aceh Besar.

Juara I lomba inobel, Fuanni dalam pemaparannya mengembangkan aplikasi berbasis Android yang diberi nama SI-MASA (Sejarah Islam-Madrasah Hebat). Melalui aplikasi ini siswa lebih mudah dalam memahami pelajaran SKI.

Menurut Fuanni, aplikasi tersebut mampu membuat proses pembelajaran terangkum dalam satu paket. Diantaranya, sebut Fuanni, terdapat materi, video pembelajaran, dan juga latihan yang dapat dikerjakan oleh siswa.

“Latihan ini akan langsung memunculkan nilai, sehingga wali murid dapat memantau langsung perkembangan belajar anaknya,” jelas Fuanni.

Sementara Candra Sihotang mempresentasikan inovasinya dalam pembelajaran menggunakan game berbasis Google. Inovasi tersebut menurut Sekretaris IGI Kota Subulussalam tersebut, mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Plt Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Aceh, Zulkifli, S. Ag, M. Pd menjelaskan bahwa terdapat dua kategori yang diperlombakan dalam ajang tersebut. Kategori pertama adalah Guru Madrasah yang diikuti oleh 14 orang guru madrasah dari berbagai kabupaten di Aceh. Sementara kategori kedua adalah kepala Madrasah Se-provinsi Aceh.

“Lomba Inobel pada Era Covid-19 ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Daerah (HARDIKDA) ke 61. Penilaiannya dilakukan dengan melihat Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan presentasi masing-masing peserta.” pungkas Zulkifli. (*)

Editor: Darmawan