Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Sandera Israel Desak Netanyahu Hentikan Perang di Gaza

Ribuan Warga Israel Tuntut Netanyahu Mundur dan Bebaskan Sandera dari Gaza

ACEHSIANA.COM – Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, merilis video yang menampilkan tiga wanita Israel yang disandera di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Dalam video berdurasi lima menit yang dirilis pada Jumat (26/1), para sandera mendesak Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menghentikan perang di Gaza agar mereka dapat kembali ke keluarga mereka.

Dua dari tiga wanita tersebut adalah Daniella Gilboa dan Karina Ariev, yang mengaku sebagai tentara penjajah Israel berusia 19 tahun. Wanita ketiga bernama Doron Steinbrecher, 30 tahun, yang mengaku sebagai penduduk komunitas penjajah Israel di dekat perbatasan Gaza. Mereka mengatakan bahwa Netanyahu dan pemerintah penjajah Israel telah mengabaikan masalah pembebasan mereka.

“Kami telah ditahan selama lebih dari 107 hari. Kami ingin pulang sekarang. Hentikan perang, kami sudah muak. Anda (pemerintah penjajah Israel) membunuh teman-teman kami,” kata mereka, dikutip dari Al Mayadeen.

Video tersebut dirilis tak lama setelah Mahkamah Internasional mengeluarkan keputusan bahwa penjajah Israel harus melakukan apa pun untuk mencegah tindakan genosida di Gaza. Pengadilan itu juga menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat bagi para sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober.

Serangan Hamas 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya mengakibatkan kematian sekitar 1.200 orang di penjajah Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Militan juga menyandera sekitar 250 orang dari penjajah Israel, dan sekitar 132 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk sedikitnya 28 jenazah tawanan yang tewas.

Sebaliknya, lebih dari 26.000 warga Palestina, atau sekitar 70 persen di antaranya perempuan, anak-anak dan remaja, telah tewas di Jalur Gaza akibat serangan penjajah Israel. Lebih dari 64.000 orang mengalami luka-luka, dan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi. Selain itu, 60 persen infrastruktur di Gaza rusak dan hancur akibat serangan penjajah Israel. (*)

Editor: Darmawan