ACEHSIANA.COM, LONDON – Rakhia Ismail, Wali Kota Inggris Pertama yang Berhijab Dan Berdarah Somalia. Rakhia Ismail memberi warna berbeda sejak menjabat Wali Kota Islington, Inggris, pada 2019. Dikutip dari Islington Media, Rakhia adalah Salah satu wali kota wanita muslim pertama di Inggris berdarah Somalia yang mengenakan hijab.
Kehadiran Rakhia sekaligus menjadi presentasi kelompok masyarakat kulit berwarna di Inggris. Rakhia Ismail datang ke Inggris pada 1980-an serta tinggal di wilayah Islington pada 1993. Rakhia pertama kali terpilih menjadi anggota konsil pada 2012 serta pernah juga menjadi deputy mayor pada 2018.
“Wali kota memberi banyak pengalaman yang sangat menarik. Pengalaman ini juga memperkuat diri dan masyarakat khususnya kelompok minoritas. Pesan dan harapan yang saya terima dari masyarakat lokal sangat menyentuh,” kata Rakhia, yang namanya kerap ditulis sebagai Cllr Rakhia Ismail, dengan Cllr merupakan kepanjangan dari councillor dikutip dari BBC.
Sebagai muslim dan wali kota dengan hijab pertama berdarah Somalia, Rakhia menyadari adanya respons yang berbeda dari masyarakat. Rakhia juga berasal dari kelompok masyarakat dengan kulit berwarna yang kadang dipandang sebelah mata. Ada yang mendukung meski tak sedikit yang menganggap remeh.
“Kondisi ini menyebabkan perhatian dari masyarakat semakin besar. Kita juga punya ideologi, yang artinya ada yang bisa diberikan pada masyarakat selain hijab sebagai penutup kepala,” kata Rakhia yang sejak awal memasuki politik niatnya adalah ingin menolong orang, seperti dikutip dari Huffington Post.
istri Yassin ini aktif di bidang sosial selama lebih dari dua dekade. Awalnya Rakhia aktif di bidang layanan untuk anak bersama warga lokal, yang berlanjut di sekolah seputar London. Rakhia juga mendirikan Back 2 Basics Create, yang fokus pada ibu dan wanita.
Sebagai wali kota, Rakhia memilih aksi kemanusiaan spesifik yang akan dibantu selama masa jabatan. Rakhia yang memilih Centre 404 akan melakukan kampanye pengumpulan dana untuk organisasi tersebut. Centre 404 melayani dan membantu anak serta orang dewasa dengan keterbatasan kemampuan belajar.
Rakhia juga membantu sebuah pusat terapi lintas budaya Nafsyiat. Organisasi ini memberi layanan psikoterapi yang mudah diakses dan layanan konseling untuk mereka yang berasal kelompok etnis, agama, dan kebudayaan berbeda. Kepada seluruh muslim lainnya, Rakhia berpesan jangan ragu terjun ke dunia politik dan membawa perubahan yang lebih baik untuk warga di sekitarnya.