ACEHSIANA.COM, Lhokseumawe – Puluhan guru SMPN 7 Lhokseumawe mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi dalam merancang evaluasi digital berbasis iSpring. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 10-11 Maret 2025, bertempat di gedung SMPN 7 Lhokseumawe.
Kepala SMPN 7 Lhokseumawe, Nurmahlia, S.Pd., menjelaskan bahwa sekolah yang dipimpinnya memiliki visi untuk melaksanakan ujian berbasis digital.
Oleh karena itu, pelatihan ini diselenggarakan sebagai langkah awal dalam mewujudkan sistem evaluasi yang lebih modern dan efisien.
“Kami ingin mengikuti perkembangan zaman dengan menerapkan ujian berbasis digital yang tidak bergantung pada internet. Dengan menggunakan iSpring, ujian dapat dilakukan secara offline, lebih praktis, dan memudahkan guru dalam membuat serta menganalisis hasil ujian,” ujar Nurmahlia.
Sekolah telah menyiapkan fasilitas komputer untuk mendukung pelaksanaan ujian digital berbasis iSpring. Ujian ini rencananya akan mulai diterapkan pada ujian sekolah mendatang.
Dengan adanya sistem ujian berbasis digital ini, diharapkan siswa dapat terbiasa dengan teknologi dan lebih fokus dalam mengerjakan ujian tanpa kendala distribusi soal secara manual.
“Dengan pelatihan ini, kami berharap guru dapat lebih siap dalam mengimplementasikan ujian berbasis digital. Selain menghemat kertas, sistem ini juga lebih efisien dan akurat dalam penilaian,” tambah Nurmahlia.
Para peserta pelatihan tampak antusias dalam mengikuti sesi yang dipandu oleh narasumber. Mereka berharap dapat segera menerapkan ilmu yang diperoleh dalam proses evaluasi pembelajaran di sekolah.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Jon Darmawan, S.Pd., M.Pd., kandidat doktor Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan (Unimed), yang juga merupakan guru di SMAN 7 Lhokseumawe serta Microsoft Innovative Educator Expert (MIEE).
Dalam paparannya, ia menjelaskan berbagai keunggulan iSpring dalam dunia pendidikan, terutama dalam pembuatan soal ujian berbasis digital.
“iSpring merupakan platform yang sangat mudah digunakan oleh guru, bahkan bagi yang belum terbiasa dengan teknologi. Dengan iSpring, guru dapat membuat soal interaktif yang mencakup berbagai format, seperti pilihan ganda, isian singkat, hingga soal berbasis multimedia,” jelas Darmawan.
Lebih lanjut, Darmawan menambahkan bahwa iSpring memungkinkan guru untuk mengatur tingkat kesulitan soal, memberikan feedback otomatis kepada siswa, serta menyusun laporan hasil ujian secara otomatis. Hal ini tentunya akan membantu guru dalam mengevaluasi pemahaman siswa dengan lebih efektif.
Dengan adanya inovasi ini, SMPN 7 Lhokseumawe semakin menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan teknologi.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan digitalisasi pendidikan di Indonesia. (*)
Editor: Darmawan