ACEHSIANA.COM. TAKENGON – SLB Negeri Pegasing Kabupaten Aceh Tengah memperkenalkan wisata alam kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau anak penyandang disabilitas dengan melakukan arung jeram di Lukup Badak Gayo Adventure berlangsung pada Sabtu (18/10/2025).
Kegiatan yang diikuti dewan guru dan peserta didik SLB Negeri Pegasing itu menunjukkan semangat luar biasa dalam kegiatan arung jeram ramah disabilitas yang diundang khusus oleh pihak pengelola arung jeram Lukup Badak.
Kepala SLB Negeri Pegasing, Aunilawati SPd kepada media ini mengatakan, puluhan peserta didik berkebutuhan khusus didampingi para dewan guru turut serta dalam petualangan menyusuri sungai yang dikelilingi panorama alam menakjubkan.
Katanya, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa wisata alam dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
“Para peserta tampak antusias mengenakan perlengkapan keselamatan seperti helm dan pelampung, serta mengikuti arahan instruktur sebelum memulai arung jeram,” ujar Aunilawati.
Kepala sekolah menuturkan, kehadiran fasilitas pendukung dan tim profesional menjadikan pengalaman ini aman dan menyenangkan bagi semua peserta.
Aunilawati menyampaikan, rasa syukur dan bangganya atas partisipasi anak-anak didiknya dalam kegiatan ini.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif wisata ramah disabilitas seperti ini. Anak-anak tidak hanya belajar keberanian dan kerja sama, tetapi juga merasakan kebahagiaan yang luar biasa di alam terbuka,” kata Aunilawati.
Lebih lanjut dijelaskannya, kegiatan ini didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Aceh Tangah, Bank Aceh Syariah Cabang Takengon, serta program “Wonderful Indonesia” yang mendorong pariwisata inklusif.
“Arung Jeram Lukup Badak kini semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang mengedepankan inklusi dan aksesibilitas bagi semua,” ungkapnya.
Menurut pandangan Aulinawati, Arung Jeram Lukup Badak merupakan wisata pertama yang melakukan dan mencanangkan kegiatan wisata inklusi disabilitas.
Ia juga mengapresiasi Arung Jeram Lukup Badak beserta pengurus atas pelayanan serta gerakan inklusi disabilitas yang baik.
Diungkapkan kepala sekolah, kegiatan ini tidak hanya luar biasa dan keren, namun juga ber-impact khususnya bagi penyandang disabilitas.
Ia optimis, bahwa arung jeram insklusi disabilitas ini pasti bisa jadi booming bukan hanya di Aceh Tengah namun juga di Aceh dan nasional.
Aunilawati berharap Pemerintah Kabupatem Aceh Tengah beserta jajarannya dapat mendukung kegiatan seperti ini karena dinilainya sebagai “mutiara” yang akan menjadi magnet wisatawan dari tingkat lokal dan nasional.
“Kegiatan arung jeram inklusi disabilitas ini menunjukkan komitmen kuat dari berbagai pihak di Aceh Tengah dalam mewujudkan pariwisata yang adil dan merangkul semua kalangan, menjadikan Lukup Badak sebagai ikon baru wisata ramah disabilitas,” tutup Aunilawati.(*)