Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Pentingnya Integrasi AI dalam Pendidikan untuk Generasi Mendatang

Integrating AI Into Education: Preparing The New Generation

ACEHSIANA.COM, Jakarta – Cyber University kembali menegaskan komitmennya dalam memajukan pendidikan berbasis teknologi dengan sukses menyelenggarakan Seminar “Cyber Freedom” yang mengusung tema “Integrating AI Into Education: Preparing The New Generation.”

Acara ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran Artificial Intelligence (AI) dalam pendidikan serta mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan di era digital yang semakin kompleks.

Seminar ini berlangsung di kampus Cyber University dan dihadiri oleh berbagai kalangan akademisi dan praktisi pendidikan.

Peserta seminar termasuk guru-guru dari Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMK tingkat Jakarta Selatan, di mana Ketua MGBK SMK Jakarta Selatan 1, Aditya Rama, turut hadir untuk mengikuti diskusi mendalam mengenai masa depan pendidikan dengan bantuan AI.

Rektor Cyber University, Gunawan Witjaksono, dalam sambutan pembukaannya menekankan urgensi integrasi teknologi AI dalam sistem pendidikan.

“Integrasi AI dalam pendidikan bukan lagi sekadar opsi, tetapi sebuah keharusan. Kita perlu memastikan bahwa generasi muda kita siap, tidak hanya sebagai pengguna teknologi, namun juga sebagai inovator yang mampu menciptakan dan mengembangkan teknologi itu sendiri,” ujar Gunawan pada Selasa (3/9).

Gunawan menegaskan bahwa AI memiliki potensi besar untuk merevolusi cara belajar dan mengajar, menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan siswa.

Seminar ini juga menghadirkan Rian Septian Anwar, Chief Creative Officer (CCO) di Digital Creative Center (DCC) sekaligus AI Specialist, sebagai narasumber utama.

Dalam pemaparannya, Rian membahas secara komprehensif tentang dampak positif AI dalam dunia pendidikan.

Ia menyoroti bagaimana AI mampu menghadirkan metode pembelajaran yang lebih personal dan adaptif, sehingga dapat disesuaikan dengan ritme dan kebutuhan masing-masing siswa.

“Dengan bantuan AI, kita bisa menghadirkan pendidikan yang lebih inklusif, memungkinkan setiap siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan mereka. Ini adalah peluang besar untuk memastikan tidak ada siswa yang tertinggal,” jelas Rian, menekankan potensi AI dalam menjembatani kesenjangan pendidikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di berbagai tingkat.

Acara ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berbagi pandangan serta mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber terkait aplikasi AI dalam pendidikan.

Diskusi ini menunjukkan antusiasme dan keingintahuan yang tinggi dari peserta, terutama dalam mengimplementasikan teknologi AI di lingkungan sekolah masing-masing.

Dengan suksesnya penyelenggaraan Seminar “Cyber Freedom” ini, Cyber University kembali menunjukkan perannya sebagai pelopor dalam pendidikan berbasis teknologi di Indonesia, sekaligus membuka jalan bagi transformasi pendidikan yang lebih modern dan inklusif melalui integrasi AI. (*)

Editor: Darmawan