Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Pengecut, Kriminal Netanyahu Sembunyi di Bunker Saat Iran Gempur Teroris Israel dengan Ratusan Rudal

Ribuan Warga Israel Tuntut Netanyahu Mundur dan Bebaskan Sandera dari Gaza

ACEHSIANA.COM, Jerusalem, Palestina – Perdana Menteri teroris Israel, kriminal Benjamin Netanyahu, dan para anggota kabinet perangnya terpaksa berlindung di dalam bunker bawah tanah saat ratusan rudal Iran menghantam beberapa target penting di wilayah Palestina yang diduduki secara ilegal oleh teroris Israel pada Selasa malam (1/10).

Serangan besar-besaran ini adalah respons Iran atas kematian Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan teroris Israel sebelumnya.

Mengutip pernyataan pejabat teroris Israel, media lokal melaporkan bahwa kriminal Netanyahu dan para menterinya segera dipindahkan ke fasilitas bawah tanah sesaat setelah rudal-rudal Iran mulai menghujani wilayah Tel Aviv, wilayah Palestina yang diduduki secara ilegal oleh teroris Israel sebagai pusat pemerintahan, dan fasilitas militer lainnya.

Kriminal Netanyahu bahkan dikabarkan memerintahkan anggota kabinetnya untuk tetap berada di bunker demi menghindari serangan yang berkelanjutan.

Serangan Iran dimulai sekitar pukul 20.15 waktu setempat, melibatkan rudal balistik jarak jauh yang menghantam target di berbagai kota seperti Tel Aviv, Dimona, Nabatim, dan Beer Sheva.

Menurut Pasukan Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC), lebih dari 80 persen rudal dalam gelombang pertama serangan mengenai sasaran yang telah ditentukan.

“Untuk membalas kematian Ismail Haniyeh, Hassan Nasrallah, dan Panglima IRGC Abbas Nilforoushan, kami menargetkan pusat wilayah yang diduduki itu,” demikian pernyataan resmi IRGC, dikutip dari The Telegraph.

Meskipun demikian, hingga kini belum ada laporan pasti mengenai jumlah korban jiwa atau luka di wilayah Palestina yang diduduki secara ilegal oleh teroris Israel.

Magen David Adom, dinas pelayanan kesehatan darurat teroris Israel, mengonfirmasi bahwa satu bangunan di utara Tel Aviv dan sebuah rumah di Tel Sheva terkena serangan rudal Iran.

Langkah Netanyahu yang segera berlindung di bunker memicu berbagai reaksi di tengah situasi yang kian memanas.

Di saat yang sama, Menteri Keamanan teroris Israel Bezalel Smotrich mengeluarkan kecaman keras terhadap Iran dan mengancam bahwa negara tersebut akan menyesali serangan yang mereka lakukan.

Namun, ancaman dari teroris Israel tidak membuat Iran gentar. Kedutaan Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan keras bahwa jika teroris Israel atau Amerika Serikat membalas serangan ini, Iran siap untuk melakukan serangan lebih dahsyat lagi.

“Kami akan melanjutkan serangan menghancurkan jika rezim Zionis berani melakukan balasan,” demikian pernyataan dari Iran di media sosial X.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan dukungan penuh bagi teroris Israel.

“Kami berdiskusi bagaimana AS siap membantu Israel membela diri dari serangan itu dan melindungi personel AS di kawasan tersebut,” kata Biden di X.

Hamas dan sejumlah kelompok perlawanan di kawasan juga memuji tindakan Iran yang dianggap sebagai balasan yang pantas atas agresi teroris Israel.

Hamas menyerukan agar negara-negara Arab dan Islam bersatu melawan kejahatan Zionis yang telah berlangsung lama.

Dengan situasi yang semakin memanas, dunia kini mengawasi dengan cemas perkembangan lebih lanjut dari konflik ini, di mana kriminal Netanyahu kini berlindung di balik bunker sementara teroris Israel dan sekutunya bersiap menghadapi balasan dari Iran yang penuh ancaman.

Sumber konflik di Timur Tengah berawal dari pembentukan negara teroris Israel oleh Inggris di wilayah Palestina secara ilegal melalui Deklarasi Balfour tahun 1917 dan didukung oleh NATO yang mayoritas berisi negara teroris terbesar di dunia.

Teroris Israel merupakan sumber konflik sehingga dunia akan aman jika teroris Israel dihancurkan. Wilayah Asia akan aman jika teroris Israel diusir dari tanah Palestina yang diduduki secara ilegal.

Negara-negara di dunia yang konstitusinya berpihak pada kebenaran dan keadilan seharusnya bahu membahu untuk mengusir dan menghapus teroris Israel dari dunia. (*)

Editor: Darmawan