Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Pendidikan adalah Kehidupan Itu Sendiri

Cerita pagi meugang di Bale Blang Permaei

Di sebuah desa Kampung Blang, hiduplah seorang anak bernama Sanul. Sejak kecil, ia selalu berpikir bahwa pendidikan hanyalah alat untuk mendapatkan pekerjaan yang baik di masa depan. Setiap hari, ia belajar dengan tekun, menghafal pelajaran, dan mengerjakan tugas-tugasnya, tetapi ia tidak benar-benar memahami makna dari apa yang ia pelajari.

Suatu hari, gurunya, Bu Marlina, mengajaknya berjalan-jalan ke sekitar desa menuju Kp Araih. Mereka berhenti di sebuah ladang tempat seorang petani tua sedang bekerja.

“Pak, apakah Anda pernah bersekolah?” tanya Sanul penasaran.

Petani itu tersenyum. “Aku hanya sekolah sampai kelas tiga SD, Nak. Tapi setiap hari, aku tetap belajar. Aku belajar dari tanah ini, dari hujan, dari matahari, dan dari orang-orang di sekitarku.”

Sanul terdiam. Ia tidak mengerti maksud petani itu. Bu Marlina pun menjelaskan, “Sanul, pendidikan bukan sekadar menghafal teori di kelas. Pendidikan adalah bagaimana kita memahami kehidupan, bagaimana kita belajar dari pengalaman, dan bagaimana kita terus tumbuh setiap hari.”

Hari itu, Sanul mulai melihat dunia dengan cara yang berbeda. Ia menyadari bahwa pendidikan tidak berhenti di sekolah. Setiap interaksi, setiap pengalaman, dan setiap kesalahan yang ia buat adalah bagian dari proses belajar.

Sejak saat itu, ia tidak lagi belajar hanya untuk nilai atau masa depan, tetapi karena ia ingin memahami kehidupan itu sendiri. Ia belajar dengan penuh semangat, tidak hanya dari buku, tetapi juga dari alam, dari orang-orang di sekitarnya, dan dari setiap kejadian yang ia alami.

Akhirnya, Sanul tumbuh menjadi seseorang Mahasiswa Teknik Arsitektur, bukan hanya karena ia seorang mahasiswa, tetapi karena pemahamannya bahwa pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup—pendidikan adalah kehidupan itu sendiri.

By. Gureaceh