ACEHSIANA.COM, Jakarta – Pemerataan infrastruktur pendidikan harusnya menjadi program prioritas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi (Mendikbuddikti), Nadiem Makarim ketimbang berupaya mengejar standar asing. Pernyataan tersebut disampaikan Komisioner Ombudsman, Ahmad Suadi pada Senin (10/2) di Jakarta.
“Masih banyak ketimpangan kondisi bangunan sekolah maupun infrastruktur lain. Oleh karena itu sekarang ini pemerataan dan kesetaraan kualitas penting,” ujar Suadi.
Suadi menambahkan bahwa masih banyak sekolah daerah pedalaman dan perbatasan yang membutuhkan renovasi maupun pemerataan infrastruktur. Misalnya, kata Suadi, di Papua terutama di daerah pegunungan.
“Pemberdayaan teknologi untuk kegiatan pembelajaran memang perlu diterapkan. Tetapi bukan berarti pemerataan infrastruktur pendidikan harus diabaikan. Saya yakin kondisi sekolah yang buruk dapat mengurangi semangat dan motivasi siswa untuk belajar,” jelas Suadi.
Suadi mengaku heran dengani pemerintah yang lebih mengejar standar internasional ketimbang mengurusi rakyatnya sendiri yang tertinggal. Pemberdayaan teknologi, tutur Suadi, seharusnya dilakukan berdasarkan prinsip pemerataan dan kesetaraan, sehingga daerah tertinggal juga mesti menjadi prioritas dalam misi pemerataan.
“Kebijakan asimetris sangat diperlukan dalam hal pemerataan ini. Kita ingin daerah paling tertinggal harus diberi prioritas utama. Jika tidak dengan cara demikian, maka yang tertinggal akan terus tertinggal, sementara yang sudah maju terus dipupuk,” tutup Suadi. (*)
Editor: Darmawan