Acehsiana.com – Bireuen – Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Bireuen sukses menyelenggarakan workshop bertajuk “Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran” pada tanggal 29-30 Januari 2024.
Acara ini menjadi sorotan utama dengan kehadiran Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Aceh, Teti Wahyuni, S.Si., M.Pd, sebagai keynote speaker, serta dihadiri oleh Kacabdin Pendidikan Aceh Bireuen, Abdul Hamid, S. Pd., M. Pd, dan Kadisdikbud Bireuen, Muslim, M. Si.
Workshop ini mampu mempertemukan para pendidik dari berbagai penjuru Indonesia untuk mendiskusikan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pembelajaran. Kolaborasi antara komunitas Guru Penggerak Bireuen yang diketuai oleh Safaruddin, S. Pd., Gr, menjadi fondasi suksesnya acara ini lapor Gustina kepada acehsianam.com
Dalam keynote speech-nya, Bu Teti Wahyuni membahas secara mendalam pentingnya integrasi teknologi AI dalam proses pembelajaran. Pemahaman tersebut turut didukung oleh presentasi dari dua narasumber handal, yaitu Zikra Hayati, S. Pd. Gr., dari UPTD SD Negeri 12 Bireuen, dan Gustina Fitriani, S. Pd., guru dari SMA Negeri 1 Gandapura. Keduanya membawa perspektif penggunaan AI dari tingkat pendidikan dasar hingga menengah.
Antusiasme peserta sangat terasa, tidak hanya dari Aceh, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta dari luar Aceh yang ikut serta mengikuti workshop ini memberikan keragaman pandangan dan pengalaman, memperkaya diskusi seputar pemanfaatan AI dalam pembelajaran Pemanfaatan AI Era Baru dalam Pembelajaran Siswa melenial sudah menjadi keharusan ulas Gustina.
Moderator yang terlibat, Nuzlita Ramasepa, S. Pd., Gr., dan Novi Aprillia, S. Pd., berhasil memimpin diskusi dan sesi tanya jawab dengan lancar. Workshop ini secara khusus diadakan secara daring, memungkinkan partisipasi peserta dari seluruh Indonesia.
Lebih lanjut tulis Gustina, Pendaftaran peserta dilakukan melalui platform Merdeka Mengajar (PMM), yang semakin populer sebagai wadah bagi para pendidik untuk terus mengembangkan keterampilan mereka.
Keberhasilan workshop ini menunjukkan bahwa minat dan kebutuhan akan pemanfaatan AI dalam pendidikan semakin merata di seluruh tanah air, dan guru-guru Indonesia semakin terbuka terhadap inovasi global dalam dunia pendidikan tutup Guru Penggerak SMAN 1 Gandapura.