Oleh: Dewiana, S.Pd
Manusia pada hakikatnya makhluk hidup yang sempurna diantara dua makhluk hidup yang lainnya. Hal ini dikarenakan manusia dianugerahkan oleh tuhan akal dan pikiran sehingga dapat berpikir dan bertindak secara bijaksana. Seperti yang sedang dunia hadapi saat ini dengan mewabahnya virus covid-19 manusia dituntut untuk mampu menghadapi, menyikapi, serta bertindak dengan banyak mempertimbangkan segala hal tentunya dengan akal pikiran yang sehat.
Hampir setahun sudah dunia menghadapi musibah mewabahnya virus corona yang berdampak terhadap banyak aktivitas seperti terhentinya kegiatan tatap muka pada lingkungan pendidikan di seluruh dunia sementara waktu, sementara siswa dituntut untuk belajar dari rumah secara mandiri. Namun segala musibah dan rintangan yang sedang dihadapi dunia tidak menyurutkan kreativitas tenaga pendidikan untuk terus berinovasi dalam memberikan ilmu baik yang dilakukan oleh guru itu sendiri atau dengan bantuan pihak lain yang kita kenal sebagai guru tamu (guest teacher).
Menanggapi penyebaran covid-19 yang tak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, sekolah kiranya perlu merancang pembelajaran yang mampu memberikan makna dan menambah wawasan siswa seputar masalah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ausubel (Burhanuddin, 1996) menyebutkan bahwa belajar bermakna merupakan proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang yang meliputi fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat. Faktor utama yang berpengaruh besar terhadap belajar bermakna adalah stuktur kognitif seseorang serta stabilitas dan kejelasan pengetahuan pada suatu bidang dan waktu tertentu. Hal ini sangat mungkin diterapkan ditengah kondisi pandemi yang mewabah saat ini, salah satunya dengan mengkontekstualkan keadaan covid-19 kedalam setiap pembelajaran (Azwar, 2020).
Pembelajaran bermakna dapat diwujudkan dengan mengaitkan pembelajaran dengan konteks permasalahan yang dihadapi siswa, seperti yang dilakukan oleh SMP Sukma Bangsa Lhokseumawe beberapa waktu lalu. Perapan pembelajaran bermakna dilakukan pada materi sistem reproduksi pada manusia, dimana guru berbagi pengetahuan melalui kerjasama dengan dokter spesialis ahli kandungan. Tentu tampilan yang berbeda ketika seorang guru biologi menyampaikan materi reproduksi dengan penyampaian dari seorang ahli spesialis kandungan yang tentunya lebih spesifik dan rinci dalam penyampaian informasi dan bahan ajar.
Pemahaman tentang sistem reproduksi yang merupakan hal yang sangat perlu mengingat organ ini sangat penting untuk dijaga dan dirawat kesehatannya. Pada tema sistem reproduksi pada manusia sangat banyak pertanyaan yang timbul yang membuat kita sangat ingin mendengarkan langsung secara akurat dari ahlinya, agar tidak salah dalam mengambil tindakan yang nantinya akan berakibat fatal bagi kesehatan. Dari sekian problem, ada beberapa yang sangat sering kita dengar dan alami yaitu tentang mengapa saat haid sering mengalami sakit perut dan sakit pinggang, apa yang menyebabkan siklus haid tidak teratur, bagaimana menjaga organ reproduksi ketika sudah mengalami menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada pria, resiko pernikahan dini, dan efek dari menggunakan pembalut kewanitaan saat menstruasi, berikut sejumlah rentetan pertanyaan yang muncul ketika membicarakan sistem reproduksi pada manusia, dengan kita mengundang ahli spesialis kandungan beberapa pertanyaan tersebut dapat kita pahami dengan baik sehingga mengurangi tingkat ke khawatiran dalam diri dan tidak salah dalam mengambil tindakan yang dapat merugikan kesehatan.
Dari beberapa pertanyaan diatas dimana telah dijelaskan oleh ahli kandungan bahwasanya gejala dari peristiwa yang kita alami sebagian besar merupakan hal yang alamiah terjadi di dalam tubuh setiap wanita khususnya maka saat itu terjadi tidak dianjurkan untuk mengkonsumi segala macam pereda nyeri yang sedang dirasakan karena itu akan berefek tidak baik bagi kesehatan, segala nyeri yang terjadi akan berkurang bahkan hilang dengan sendirinya tanpa mengkonsumsi herbal atau obat pereda sakit lainnya, dr. Liza menghimbau kepada siswa/ siswi untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi dalam menghadapi masa pubertas agar hidup lebih bermakna. Bagi manusia menjaga organ reproduksi adalah hal yang mutlak dilakukan karena melalui organ reproduksi sangat banyak kemungkinan timbulnya berbagai penyakit yang berefek ke organ lainnya yang berakibat fatal bagi kesehatan kini dan nanti.
Penjelasan di atas merupakan salah satu contoh desain pembelajaran bermakna yang mengaitkan permasalahan yang dihadapi siswa dengan pembelajaran di sekolah. Hal yang sama juga perlu dilakukan guru guna memberikan pemahaman kepada siswa terkait pandemi yang sedang mewabah di seluruh dunia. Di saat dunia sedang menghadapi virus covid-19, menjaga kesehatan meruapakan sesuatu yang sangat penting dan diutamakan guna mencegah, mengurangi, serta memutuskan mata rantai penyebaran covid-19. Memang tidak dipungkiri dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak merupakan hal yang sangat penting dilakukan demi menjaga kesehatan diri sendiri, orang sekitar, dan lingkungan tempat kita berada.
Menanggapi hal tersebut, guru dapat mendesain pembelajaran menjadi bermakna dengan beberapa cara, diantaranya, pertama, memaknai corona dengan segala permasalahannya sebagai sebuah fenomena yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Hal ini dapat dilakukan guru dengan mengangkat masalah perkembangan corona untuk dijadikan bahan diskusi dan mencoba menemukan solusi untuk setiap masalah yang disebabkannya.
Kedua, melakukan belajar kolaborasi beberapa mata pelajaran guna memperkaya wawasan siswa dan menjelaskan keterkaitan setiap pelajaran dengan berbagai konteks peermasalahan yang terjadi saat ini. Terakhir, guru dapat mengundang guru tamu atau para ahli yang mampu memberikan penjelasan secara rinci tentang fenomena yang sedang melanda dunia saat ini. Sehingga dengan adanya hal ini pembelajaran akan bermakna dan mampu memperkaya pemahaman siswa terkait pandemi yang saat ini mewabah dimana-mana. Semoga!
Penulis merupakan guru IPA SMP Sukma Bangsa Lhokseumawe.