ACEHSIANA.COM, Jakarta – Pakar online learning International Islamic University Islamabad, Dr Fouzia Ajmal menyebutkan bahwa para pendidik harus menguasai teknologi informasi. Pernyataan tersebut disampaikan Fouzia dalam webinar yang dilaksanakan Universitas Mercu Buana sebagaimana dilansir republika.co.id pada berdasarkan siaran pers panitia webinar pada Jumat (15/1).
Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, siswa dan mahasiswa di berbagai negara, termasuk Indonesia harus belajar secara daring. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui internet yang akan kembali dilanjutkan pada semester ini tentu tak boleh membuat kualitas pembelajaran menurun.
Menurut Fouzia, di era teknologi informasi, dibutuhkan pendekatan baru dalam dunia pendidikan untuk mempersiapkan generasi yang bisa menangkap peluang dan kebutuhan di abad ke-21.
Menurut dia, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa/mahasiswa dengan dukungan teknologi informasi, tetap membutuhkan guru atau pendidik menguasai teknologi informasi untuk pembelajaran.
“Para pelajar, pendidik dan orang tua tentu semua sepakat bahwa kita membutuhkan beragam macam pengalaman belajar untuk menyiapkan generasi di masa depan,” ujar Fouzia.
Webinar ini merupakan rangkaian acara Pengabdian pada Masyarakat yang difokuskan untuk pengoptimalan pemanfaatan internet untuk pembelajaran berbasis online dan keamanan berinternet. Webinar yang diikuti 150 peserta dari berbagai kota di Tanah Air itu dibagi pada dua sesi. Sesi pertama mengangkat tema “Effective and Efficient Online Learning For High School In Indonesia”. Sedangkan, sesi kedua mengusung tema “Security Awareness for Online Learning in Pandemic Era of Covid 19”.
“Melalui tema ini, kami turut berkontribusi untuk mengawal mutu pendidikan di Indonesia walaupun dilakukan secara daring, dengan tetap memperhatikan aspek keamanan dalam berinternet,” kata Ketua Panitia Webinar Dr Eliyani.
Acara ini menampilkan dua pakar Online Learning dari Pakistan, yakni Prof Nabi Bux Jumani dan Dr Fouzia Ajmal.
Dosen dari UMB, Afiyati Reno dan Sri Dianing Asri yang tampil pada Webinar itu memaparkan penggunaan berbagai media sosial untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan cara mengatasi kejenuhan selama pembelajaran online. Webinar hari kedua berfokus pada aspek keamanan berinternet. Media sosial memang dapat mendukung kegiatan pembelajaran, namun beberapa rambu perlu diperhatikan.
Materi yang disampaikan pada hari kedua antara lain; “Awareness Social Media” (Social Media Dilemma), DNS Filtering untuk Memblokir Konten Terlarang, dan Keamanan Self Assessment untuk Perangkat Pribadi yang disampaikan Dosen Fakultas Ilmu Komputer UMB, Rushendra, Febryo Ponco Sulistyo dan Dwiki Jatikusumo.
Menurut Eliyani, para peserta sangat mengapresiasi kegiatan ini.
“Bahkan ada yang meminta untuk dilibatkan kembali pada kegiatan-kegiatan berikutnya,” kata dia.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Inovasi Fakultas Ilmu Komputer UMB, Yaya Sudarya Triana PhD menekankan, perlunya memperluas kegiatan kerja sama untuk meningkatkan kualitas kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi.
Kepala Pusat Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mercu Buana, Dr Inge Hutagalung menekankan, agar semua pihak selalu produktif walaupun pada masa pandemi Covid-19. (*)