Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Optimalkan Pembelajaran Daring, Kemenag Kembangkan Madrasah Digital

Optimalkan Pembelajaran Daring, Kemenag Kembangkan Madrasah Digital
Direktur GTK Madrasah Kemenag, Muhammad Zain (doc. jpnn.com)

ACEHSIANA.COM, Jakarta – Guna mengoptimalkan pembelajaran dalam jaringan (daring), Kementerian Agama (Kemenag) mengembangkan madrasah digital. Hal itu disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemenag, Muhammad Zain, pada Kamis (25/2) di Jakarta.

Menurut Zain, metode pembelajaran online atau daring sangat dibutuhkan terutama selama pandemi Covid-19. Zain menjelaskan bahwa guna mewujudkan hal tersebut maka guru dilatih untuk mengoptimalkan media televisi berbasis android.

Piloting project tahun ini sudah mulai dilakukan. Kami telah mencoba melakukan pelatihan untuk guru MTsN 41 Jakarta Al Azhar Asy-Syarif,” ujar Zain.

Dikatakan Zain bahwa madrasah digital yang dikembangkan merupakan madrasah yang menyelenggarakan pengelolaan pendidikan menggunakan aplikasi digital. Meskipun demikian, tambah Zain, perangkat digital bukanlah tujuan, melainkan alat bantu penunjang efektifitas dan efisiensi pembelajaran.

Zain menuturkan bahwa salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan melakukan konektivitas melalui telepon genggam, laptop dengan TV Android menggunakan aplikasi AppMirror (Android dan Laptop), screen mirroring (phone/ipad), google home dan chrome cast.

Lebih lanjut Zain menerangkan bahwa berbagai usaha tersebut merupakan bagian dari upaya Kemenag untuk mendukung dan menerjemahkan program digitalisasi madrasah yang dicanangkan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis).

“Selama ini kita terus mendorong pentingnya digital culture, budaya digital, bagi peningkatan kualitas pembelajaran bagi guru-guru madrasah,” sebut Zain.

Zain meyakini bahwa dengan pendekatan digital selama pandemi guru dapat mengajar di kelas, sementara siswa tetap dari rumah. Penggunaan sarana televisi, ungkap Zain, juga memungkinkan siswa dapat melihat suasana kelas secara lebih luas.

Zain mengharapkan program tersebut dapat mengurangi kerinduan para siswa terhadap ruang belajar di madrasah.

“Program ini sejalan dengan arahan Menko PMK, agar guru mengajar di sekolah, siswa tetap belajar dari rumah,” kata Zain.

Zain mengatakan bahwa MTs-N 41 Al Azhar Asy Syarif dipilih sebagai model piloting karena model madrasah digital ini juga akan dimanfaatkan dalam pembelajaran daring dengan narasumber dari Al Azhar, Kairo.

“Kami sangat mengharapkan agar pendekatan ini efektif. Setelah pandemi usai, sarana pembelajaran yang ada tetap bisa digunakan. Jika kondisi sudah normal, para siswa bisa belajar dari sekolah, guru bisa dari lokasi mana saja,” tutup Zain. (*)

Editor: Darmawan