Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Nuzulul Azmi, Mahasiswa UIN Ar-Raniry Pertama Lulus Tanpa Skripsi

Nuzulul Azmi, Mahasiswa UIN Ar-Raniry Pertama Lulus Tanpa Skripsi

ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Sebuah pencapaian yang membanggakan tercatat dalam sejarah Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh.

Nuzulul Azmi, mahasiswa dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), berhasil lulus tanpa penulisan skripsi pada Sidang Munaqasyah yang diadakan pada Rabu (12/6).

Nuzulul, yang lahir di Kota Juang Bireun, adalah putra dari Zulkarnaini dan Nafsiah. Dikenal sebagai mahasiswa yang sangat aktif, ia telah memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai organisasi, baik di lingkungan internal universitas maupun di kancah eksternal.

Pada periode 2021-2022, Nuzulul menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling di FTIK UIN Ar-Raniry.

Di luar kampus, ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Lhokseumawe selama masa kepemimpinan Rizki Maulizar dari tahun 2019 hingga 2022.

Saat ini, Nuzulul memegang tanggung jawab sebagai Koordinator Wilayah Satu Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Bimbingan Konseling Indonesia (IMABKIN) untuk periode 2022-2024.

Nuzulul menyampaikan rasa syukurnya atas kemudahan yang diberikan oleh Allah SWT dalam menyelesaikan studinya.

“Alhamdulillah, atas restu dari kedua orang tua, saya sangat senang dan bersyukur kepada Allah SWT karena sudah diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan studi di Prodi BK ini,” ujar Nuzul.

Keberhasilan Nuzul tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dua dosen pembimbingnya, Muslima MEd dan Wanty Khaira SAg MEd.

Berkat ilmu dan arahan dari kedua dosen tersebut, Nuzul dapat menyelesaikan studinya dengan hasil yang memuaskan.

Prestasi Nuzulul Azmi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya dan keluarga, tetapi juga bagi UIN Ar-Raniry dan komunitas akademis di Indonesia.

Ini menandai langkah baru dalam pendidikan tinggi, di mana kualitas dan kontribusi mahasiswa diakui melebihi kewajiban akademis tradisional seperti penulisan skripsi. (*)

Editor: Darmawan