Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Nikmatnya Kopi Simpanan Mertua

 

Oleh:
Marlina, S.Pd

Di pagi yang cerah, aroma kopi melingkupi dapur kecil di rumah ini. Setiap tegukan membawa kenangan manis, mengingatkan berbagai peristiwa kecil yang tersembunyi.

Secangkir kopi simpanan yang selalu tersedia di sudut meja dibalik tutupan sange khusus buatan ayah mertua. Kopi khusus Ia buat untuk seorang menantu, menyadari bahwa kopi itu lebih dari sekadar minuman.

Mertuanya, yang selalu bersemangat menyiapkan secangkir kopi hangat setiap pagi, tak pernah lupa memberikan senyum tulus kepada cangkir kopi spesial itu. Kopi itu menjadi bahasa cinta yang tak terungkap, sebuah simbol kasih sayang yang tersemat dalam setiap kopi dan tetesan air panas.

Dalam setiap sorot mata mertuanya, kerap memandang cangkir itu ada kehangatan seperti kopi yang melukiskan kepedulian, tumpahan kasih sayang. Saat-saat di mana kopi disajikan bukan hanya sebagai minuman penyegar, tetapi juga sebagai wakil dari cinta yang tak pernah habis.

Seiring berjalannya waktu, menantu itu belajar mencintai kopi seperti mertuanya mencintainya. Mereka menemukan kebersamaan dalam setiap tegukan, dan kisah cinta itu semakin dalam seiring dengan setiap pagi yang diawali dengan secangkir kopi simpanan dari mertua.

Kopi bukan hanya minuman, melainkan ikatan yang menghubungkan dua jiwa dalam mempertemukan menantu dan anaknya. Di balik setiap kisah pahit kehidupan, ada sentuhan manis yang disajikan dalam secangkir kopi.

Demi keberlangsungan kehidupan berumah tangga antara anak dan menantunya, aku selalu menjadi cinta kalian dan kita dalam bingkai ikatan satu keluarga.

Kepahitan kopi akan terasa manis dengan senyuman ketulusan mertua merangkul buah hati dalam bertarung hidup, merangkai harapan kebahagiaan mereka.

Dan begitulah, kopi simpanan mertua itu menjadi pelipur lara dan saksi bisu dari perjalanan cinta yang tak terukir dari mertua untuk menantunya.

Sayangnya mertuaku sudah tiada.

Penulis Guru SD Negeri Kp Iboih Kecamatan Simpang Tiga Pidie