ACEHSIANA.COM, Jantho-Desa Lamsenia merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar. Desa yang terletak berhampiran dengan Sungai Krueng Sarah ini memendam banyak potensi alam yang memiliki prospek ekonomi. Salah satunya adalah lokan.
Lokan-lokan Lamsenia miliki ukuran yang lebih besar dibandingkan lokan di daerah lain. Akibat tekstur daging yang sangat kenyal (keras) menyebabkan lokan ini kurang disukai untuk dijadikan bahan masakan.
Melihat potensi ini, Tim Pengabdian LPPM USK dari Fakultas Pertanian yang terdiri-dari Dr. T. Ferijal, S.TP., M.Sc, Dr. Mustaqimah, S.TP., M.Sc, Dr. Ryan Maulana, S.TP., M.Sc, Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc, Dr. Sri Hartuti, S.TP., MT, dan Dr. Ramayanty Bulan, ST., melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk menciptakan klaster ekonomi baru di desa Lamsenia.
Menurut Ketua Tim, Dr. T. Ferijal, S.TP., M.Sc, lokan-lokan ini bisa kita manfaatkan untuk bahan baku kerupuk yang memiliki nilai gizi tinggi.
“Mengingat ketersediaan lokan yang masih alami dan banyak, kami berharap dapat dijadikan sebagai sumber kegiatan ekonomi yang baru. Kerupuk lokan ini berpotensi menjadi cemilan khas buah tangan dari Lamsenia”, ujar Dosen Teknik Pertanian USK ini dalam sambutannya.
Ferijal juga mengungkapkan bahwa untuk pendalaman skill pembuatan kerupuk lokan tersebut pihaknya mengundang pengusaha UMKM yang telah sukses dengan produksi kerupuk Tiram Alue Naganya, Mariati sebagai salah satu narasumber.
Mewakili para peserta pelatihan, Irawati mengaku sangat antusias dengan kegiatan yang disuguhkan para akademisi FP USK ini. Ira merasa menemukan potensi sumber ekonomi yang baru. Paska pelatihan Ira bertekad untuk membuka usaha UMKM berbasis Lokan. “Targetnya kerupuk lokan ini menjadi produk perdana kami”, ujar Ira optimis.
Tokoh masyarakat Gampong Lamsenia, Suhaimi mengungkapkan apreasiasinya atas kegiatan kreatif ini. Ia berharap kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan kemunculan home industry untuk memanfaatkan potensi alam Krueng Sarah ini.
Ia juga berharap banyak pihak-pihak lain turut membantu, mendorong, dan mendukung keberlanjutan industri yang diinisiasi para Dosen USK ini.
Mantan Sekdes Lamsenia ini mengisahkan bahwa lokan jenis ini mendiami sungai Krueng Sarah sejak setelah tsunami melanda Aceh. Sebelumnya kami tidak pernah melihat ada kerang seperti ini disini.
“Seolah ini pertanda Allah mengirim kami sumber ekonomi baru, namun selama ini belum terbayang oleh kami untuk memanfaatkannya”, ungkap Suhaimi.
Kami menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada para dosen USK yang sangat istiqamah membina warga desa Lamsenia sejak beberapa tahun terakhir. Semoga ini terus berlanjut selama-lamanya, pinta Suhaimi. (*)
Editor: Darmawan