Acehsiana.com – Bireuen – Musyawarah Guru Mata Pelajan (MGMP ) Sejarah Kabupaten Bireuen Gelar Pameran Rempah Pada hari Selasa, 24 Agustus 2024.
Malik Ridwan Selaku ketua MGMP Sejarah sekaligus penanggung jawab pameran menjelaskan kepada media acehsiana.com “SMAN 1 Simpang Mamplam menjadi saksi dari sebuah momen bersejarah dengan diselenggarakannya Pameran Rempah oleh MGMP Sejarah se-Kabupaten Bireuen. Kegiatan ini mendapat perhatian luas, melibatkan perwakilan dari seluruh SMA di Kabupaten Bireuen serta masyarakat umum. Inisiatif ini tidak hanya memperlihatkan komitmen yang kuat dalam melestarikan warisan budaya Aceh, tetapi juga menandai upaya yang signifikan dalam menghidupkan kembali kejayaan rempah-rempah Aceh”.
Aceh telah lama dikenal sebagai salah satu penghasil rempah-rempah berkualitas tinggi. Bukan hanya sebagai komoditas perdagangan yang mendunia, rempah-rempah juga merupakan bagian integral dari identitas dan sejarah Aceh. Dengan latar belakang tersebut, Pameran Rempah ini memiliki arti lebih dari sekadar perhelatan biasa. Kegiatan ini adalah langkah strategis untuk menghidupkan kembali kesadaran akan pentingnya rempah dalam sejarah dan budaya Aceh jelas Malik Ridwan.
Lebih lanjut, Salah satu tujuan utama dari pameran ini adalah menghidupkan kembali kejayaan rempah Aceh. Pameran ini memberikan kesempatan kepada generasi muda, khususnya siswa-siswi SMA, untuk lebih memahami peran penting rempah dalam sejarah Aceh serta kontribusinya dalam perdagangan dunia pada masa lalu. Dengan demikian, generasi muda diharapkan dapat lebih menghargai dan merasa bangga akan warisan budaya yang mereka miliki.
Pameran ini juga bertujuan untuk meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya lokal. Melalui beragam informasi dan artefak yang dipamerkan, masyarakat, terutama generasi muda, dapat lebih mengenal dan menghargai keanekaragaman budaya Aceh, dengan rempah sebagai salah satu unsur utamanya.
Selain itu, pameran ini membuka wawasan tentang potensi ekonomi kreatif. Pengetahuan tentang rempah dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengembangkan produk-produk kreatif berbasis rempah, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada peningkatan perekonomian daerah.
Pameran ini juga menjadi wadah penting untuk mempererat tali silaturahmi antar sekolah. Siswa-siswi dari berbagai sekolah dapat saling bertukar pikiran dan pengalaman, memperkuat rasa kebersamaan di antara mereka.
Pantauan acehsiana.com di lokasi terlihat ada belanga besar adalah Kanji Rumpi. Kanji Rumbi dalam pameran ini juga menambah semarak suasana, menunjukkan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat umum, dalam upaya pelestarian budaya rempah. Hal ini semakin memperkuat pentingnya pameran ini sebagai upaya untuk mewariskan keharuman sejarah Aceh kepada generasi mendatang.