ACEHSIANA.COM, Jakarta – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mendorong agar riset yang dilakukan dapat berkolaborasi antar perguruan tinggi (PT). Dorongan tersebut disampaikan Nadiem saat meresmikan kampus Monash University Indonesia di Tengerang pada Kamis (14/4).
Menurut Nadiem, kolaborasi antara institusi pendidikan adalah jembatan terkuat dalam menghasilkan profil Pelajar Pancasila, terutama kebinekaan global.
“Perbanyak kolaborasi yang terjadi di perguruan tinggi kita dengan perguruan tinggi luar negeri, termasuk dalam bidang penelitian,” ujar Nadiem.
Dikatakan Nadiem bahwa Monash University merupakan satu-satunya kampus top dunia yang mengetahui potensi ekonomi, potensi riset, potensi pendidikan, dan potensi pendidikan tinggi di Indoneisa.
“Kita ingin agar terjadi kolaborasi antara Monash University dengan kampus-kampus di Tanah Air untuk melakukan penelitian maupun proyek pembelajaran,” pinta Nadiem.
Nadiem menambahkan bahwa Monash University merupakan perguruan tinggi asing pertama yang membuka kampus di Tanah Air. Kampus tersebut membuka empat program studi untuk jenjang magister.
Nadiem merinci bahwa keempat program studi tersebut yakni Sains Data, Kebijakan dan Manajemen Publik, Desain Perkotaan, dan Inovasi Bisnis.
Sementara itu, Rektor Monash University, Margaret Gardner, menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan standar kurikulum yang sama untuk semua kampus Monash University.
Margaret menuturkan bahwa standar kurikulum pendidikan yang diterapkan merupakan standar satu-satunya yang dimiliki oleh Monash University. Artinya, ucap Margaret, dimanapun Monash University berada, kurikulum dan standarnya tetap sama.
“Jadi Monash University di Australia, di Indonesia, di manapun itu kita memiliki standar yang sama,” tutur Margaret.
Margaret memungkaskan bahwa visi pembelajaran Monash University selalu mengedepankan perspektif kemajuan dalam pendidikan. Pembelajaran terus diakselerasi sesuai perkembangan zaman. (*)
Editor: Darmawan