Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Mendikbud Prioritaskan Digitalisasi Sekolah Daerah 3T

Mendikbud Prioritaskan Digitalisasi Sekolah Daerah 3T
Mendikbud, Nadiem berswafoto bersama penari saat kunjungan kerja ke Sorong, Papua Barat (doc. antarafoto.com)

ACEHSIANA.COM, Jayapura – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, memprioritaskan digitalisasi sekolah yang berada di daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T). Hal itu dikatakan Nadiem di sela-sela kunjungannya ke Sorong, Papua Barat pada Kamis (11/2).

Menurut Nadiem, prioritas tersebut dilakukan untuk mendorong pemerataan di dunia pendidikan terutama daerah 3T.

“Mereka di daerah 3T yang benar-benar butuh pemerataan tersebut, butuh akses internet yang berimbang sama seperti di kota. Pemerataan ini akan terus diupayakan pemerintah,” ujar Nadiem.

Dikatakan Nadiem bahwa ia mendorong program-program kerja prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada tahun 2021. Program-program tersebut, tambah Nadiem, di antaranya adalah program digitalisasi sekolah, revitalisasi pendidikan vokasi, penguatan guru dan tenaga kependidikan, pembiayaan pendidikan, dan pemajuan kebudayaan.

Mendikbud Nadiem bahkan memastikan pemanfaatan bantuan alat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dari Kemendikbud sampai dan dimanfaatkan oleh para guru dan siswa SMPN 14 Kabupaten Sorong.

Nadiem sangat menyadari bahwa bantuan TIK tersebut masih belum sesuai dengan jumlah murid yang ada mengingat sekolah yang lain juga membutuhkan. Tetapi Nadiem memastikan bahwa ke depan akan terus mengakselerasi bantuan TIK tersebut dalam jumlah lebih banyak lagi.

“Kita harus menyadari bahwa itu bukan alat yang murah dan banyak sekali sekolah lain yang juga membutuhkan. Tetapi ke depan kita akan terus mengakselerasi bantuan TIK ini,” pungkas Nadiem.

Duta Rumah Belajar Papua Barat, Novita Sari menjelaskan bahwa kedatangan Mendikbud ke SMPN 14 merupakan pengalaman berharga di Tanah Papua. Di masa pandemi, lanjut Novita, dukungan pemerintah telah ditunjukkan oleh Kemendikbud melalui apresiasi bagi anak-anak Papua dan Papua Barat. Para siswa, kata Novita, bukan hanya menerima bantuan fisik seperti peralatan TIK saja, tapi juga pilihan-pilihan pembelajaran.

“Banyak perubahan ketika anak-anak diberikan bantuan TIK. Semangat belajar mulai meningkat. Awalnya jenuh karena hanya membaca. Sekarang bisa browsing dan mencari sumber belajar yang beraneka ragam. Sekarang pelajaran lebih mudah mereka serap,” tutup Novita. (*)

Editor: Darmawan