ACEHSIANA.COM, Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menjelaskan bahwa kurikulum akan dikembangkan dengan lebih menekankan pada fleksibilitas. Pernyataan tersebut disampaikan Nadiem saat menjadi keynote speaker Simposium Internasional Koepala Sekolah dan Pengawas di Jakarta pada Jumat (29/11).
Kegiatan Simposium tersebut dapat diakses secara virtual melalui webex.com yang disediakan Kemendikbud. Untuk dapat mengakses, pihak Kemdikbud sudah menyediakan room virtual dengan nomor 573 144 196 denga password HGN2019.
Menteri Nadiem menekankan bahwa kurikulum yang akan dikembangkan harus berbasis pada kebutuhan. Nadiem meminta para guru untuk bersabar terhadap kurikulum yang dikembangkan.
“Mohon bersabar, kita tidak tergesa-gesa. Stigma ganti menteri ganti kurikulum harus dihilangkan. Kurikulum kita kembangkan sesuai kebutuhan dan lebih menekankan pada fleksibilitas,” kata Nadiem menjawab pertanyaan salah seorang peserta.
Nadiem juga menegaskan bahwa dirinya bukan menteri sekolah negeri tetapi menteri seluruh rakyat Indonesia. Tidak ada perlakuan khusus antara sekolah negeri dan swasta.
Terkait tugas pengawas sekolah, Nadiem akan merumuskan tugas pengawas. Mantan bos GoJek tersebut menepis isu penghapusan tugas pengawas sekolah. Nadiem menerangkan bahwa isu itu merupakan hoax.
“Khusus pengawas, saya ingin Bapak Ibu pengawas harus mampu mengubah image dari ditakuti kepala sekolah dan guru menjadi dibutuhkan oleh kepala sekolah dan guru,” pinta Nadiem.
Pada akhir pembicaraan, Menteri Nadiem meminta kepala sekolah dan pengawas serta guru untuk tidak selalu harus menunggu aba-aba dan kebijakan. Era disrupsi ini, tutup Nadiem, Bapak Ibu dapat berinovasi tanpa harus menunggu aba-aba dan kebijakan. (*)
Editor: Darmawan